Home Berita Potensi Panen Jagung Capai 303 Ribu Ton, Bupati Cari Solusi ke Pusat

Potensi Panen Jagung Capai 303 Ribu Ton, Bupati Cari Solusi ke Pusat

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Saat ini bupati sumbawa sedang berada di Jakarta untuk bertemu dengan Menteri pertanian dan steakholder lainnya untuk membahas penyelamatan panen jagung. Demikian disampaikan Asisten II Setda Sumbawa, Lalu Suharmadji Kertawijaya di ruang kerjanya, Selasa (15/04).

Baca Juga: Pemangkasan Anggaran, DAK Jalan Dari Rp 66 Milliar Menjadi Nol

“Sumbawa saat ini panen jagung dan panen padi secara bersamaan di seluruh kecamatan. Khusus jagung kita punya potensi hamper 303 ribu ton yang akan panen di April dan Mei. Ini harus terserap, disamping padi,” kata dia.

Sedangkan Bulog sumbawa tidak mampu untuk menyerap hasil panen tersebut. “Kesiapan bulog untuk menyerap Itu terbatas, tidak sampai 200 ribu ton,” jelasnya.

Dijelaskan, bebrapa waktu lalu, pemda sumbawa telah melakukan zoom dengan Kementerian pertanian, badan pangan nasional dan bulog. “Dan hari ini pak bupati bertemu langsung dengan Menteri pertanian, badan pangan, dan bulgg untuk membicarakan hal itu. Supaya produksi pangan kita bisa lansung tersalurkan ke pulau Jawa. Padi kan banyak yang membutuhkan. Tapi kalau jagung sifatnya kan yang paling banyak terpakai Itu hanya untuk pakan,” urainya.

Disebutkan, di Kabupaten Sumbawa saat ini terdapat sedikitnya 14 corndryer. Namun daya tampungnya juga masih sangat terbatas, karena Gudang penerima di Pulau Jawa telah penuh.

“insya allah, pak bupati dengan pak Menteri akan ada Solusi-solusi,” ucapnya. (Using)

Previous articlePemangkasan Anggaran, DAK Jalan Dari Rp 66 Milliar Menjadi Nol
Next articleKapolres Sumbawa Hadiri Tasyakuran HUT ke-17 Bawaslu, Harapkan Sinergitas Terus Menguat
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.