Jember.Sumbawanews.com – Permasalahan sampah di Kabupaten Jember saat ini sangat serius. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Pakusari sudah hampir penuh. Demikian pula di beberapa Tempat Penampungan Sementara (TPS) seringkali menumpuk tidak diambil. Belum lagi kebiasaan masyarakat yang membuang sampah seenaknya.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember bersinergi dengan Bank Sampah Induk (baru launching) menggelar workshop pengelolaan sampah anorganik di TPS 3 R (di Patrang), Kamis, (26/8/2021).
Plt Kepala DLH Eko Heru Sunarso, M.Si, mengatakan permasalahan sampah sudah pada tataran kritis. “Kita sedang tangani secara serius.”
Ia mencontohkan, TPS di Jalan Imam Bonjol sudah tidak layak sebab setiap hari selalu over load. “Kemarin kita sudah rapikan. Masyarakat harus tahu bahwa TPS Imam Bonjol itu hanyalah tranfer depo saja buka TPA,” ujar Heru.
Pada kenyataannya, sebelum dirapikan dengan bego, TPS Imam Bonjol sangat jorok. Masyarakat tidak peduli, terus membuang sampah meski sudah penuh. Diperparah lagi, masyarakat juga membuang sisa bangunan di sekitar area TPS.
Tetapi sekarang sudah bersih dan rapi. Sampah dibersihkan sama sekali dan diberi tambahan tanki sampah yang portable selain bak sampah lama. Demikian pula gundukan bongkaran rumah juga sudah diratakan dan di beri poster-poster yang berisi himbauan tidak membuang sampah sembarang.
Heru bersyukur beberapa komunitas penggiat sampah ikut berperan. “Kami bersinergi dengan Bank Sampah Induk dalam memberikan penyuluhan kepada anggota lainnya,” ucap mantan Kadispemasdes itu.
Heru berharap masyarakat lebih bijak dalam membuang sampah. “Dengan sedikit usaha sampah bisa jadi uang,” pungkas Heru.
Di bagian lain, Agung Sugiarto atau lebih dikenal Cak Mat, mengatakan Bank Sampah Induk Jember mengadakan workshop itu dengan tujuan mengedukasi bank-bank di wilayah perkotaan dalam mengelola sampah anorganik (khususnya plastik).
“Kami melibatkan anggota di lima kecamatan dengan peserta sekitar dua puluh orang,” kata Cak Mat.
Workshop juga bertujuan menjalin kerjasama dan memperluas jaringan. Lima Kecamatan yang diajak bergabung, Kaliwates, Sumbersari, Patrang, Pakusari dan Mangli.
Bank Sampah yang dimotori Cak Mat bekerja sama dengan Bumdes “Karya Mandiri” Desa Balung Kulon. Ia berharap dengan bertambahnya jaringan maka sampah anorganik yang ditangani semakin banyak sehingga membantu beban pengolahan sampah dan yang lebih penting bisa bernilai ekonomis. (To2)