Home Berita Opini Tamarind

Tamarind

Oleh: Ule Ceni

Tamarind atau sejenis asam-asaman, kalau di pulau Jawa dinamakan asam jawa, kalau di Sumbawa dinamakan Bage. Bage merupakan suatu tanaman paling banyak kita lihat di sepanjang jalan, pun ketika kita melintasi jalan raya di Pulau Sumbawa, kalau para pemburu daerah wisata melintasi daerah kami ini, sepanjang pegunungan pasti diantara pepohonan yang terlihat dari pohon itu. Pastilah pohon asam diantaranya. Pohon yang berdaun kecil dan dapat memiliki buah berwarna hijau berselimutkan lapisan berwarna cokelat dan apabila sudah matang maka warna buahnya akan berubah menjadi warna cokelat.

Tamarind atau bage merupakan tanaman yang tumbuh di daerah dataran rendah. Pulau Sumbawa salah satu daerah yang memiliki penghasilan asam terbaik menurutku.

Namun suatu fakta saat ini, pohon asam tergantikan dengan ladang jagung yang menggiurkan. Bukan masalah bagi yang selalu berpikir tentang sebuah peradaban baru dimasa mendatang. Pohon asamlah solusi yang tepat memberikan perubahan ekonomi yang baik dan mengatasi solusi banjir yang selalu bertandang tiap tahun.

Berbicara tentang banjir, kenapa menanam pohon asam salah satu solusi menghentikan banjir?.

Jika pohon asam masih diberikan ruang ruang untuk bertumbuh maka dengan batang pohon yang besar, akar tunggang yang kuat mampu mengatasi musim penghujan yang melimpah, air berlebihan maka, pepohonan asam mampu memanfaatkan arti hujan yang berlebihan. Dan bajirpun pasti berlalu.

Perjalanan jauh atau melakukan hijrah adalah satu hal yang menarik untuk dilakukan bagi kita yang mendapat kesempatan baik untuk melakukannya.

Suatu kebetualan atau memang sebuah takdir yang membuat langkah kaki ini menuju negeri pemililk tamarind sweet.

Ada yang membuat gairah keingintahuanku menjadi lebih bergejolak. Ia perjalanan ini membawaku menuju sebuah toko berjualan aneka macam makanan kering khas Thailand. Di antaranya, aneka bumbu masak kemasan, aneka buah-buahan yang dijadikan asinan ataupun manisan, dan satu lagi, olahan hasil dari dari lautan seperti ikan, cumi, udang dll, semua dikeringkan.

Kembali aku melihat sesuatu yang sudah aku pelajari lewat youtube tentang olahan aneka asam Bage ( asam Sumbawa).

Bage tampil dalam kemasan yang aduhai, lalu aku mencicipinya, tekstur dan rasa yang enak. Rasa masam, tetap ada, namun masih bisa kita nikmati sebagai panganan saat di perjalanan.

Bage, big bee tamarind, permen asam, atau apalah, yang kutahu sekarang dipikiranku, aku akan mencoba mengolah bage dalam kemasan yang lain. semoga ini akan menjadi inspirasi yang baik buat generasi berikutnya.

Songkhla Thailand, 12 Agustus 2023.

Previous articleBenarkah Spritualitas Bisa jadi Harapan Untuk Perubahan Masa Depan?
Next articleAlami kerugian USD48.183.659,87, Parbulk II AS Gugat Humpuss Intermoda Transportasi atas Wanprestasinya terhadap Surat Pernyataan Penanggungan
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.