Home Serba Serbi Selebriti Ini Isi Pesan Terakhir Ustadz Uje kepada sang Istri Umi Pipik

Ini Isi Pesan Terakhir Ustadz Uje kepada sang Istri Umi Pipik

Jakarta, Sumbawanews,com. – Hampir 10 tahun Ustaz Jefri Al Buchori meninggalkan dunia. Ia menutup usia pada 26 April 2013 lalu akibat kecelakaan di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Ustaz Jefri Al Buchori meninggalkan sang istri, Pipik Dian Irawati Popon atau yang akrab disapa Umi Pipik dan keempat anaknya. Mereka adalah Adiba, Abidzar, Ayla, dan Attaya.

Baca juga: Terkenang Ustad Uje, Umi Pipik Mengaku Melihat Mendiang Suami pada Puteranya

Pada hari kepergiannya, Ustaz Jefri Al Buchori sempat meninggalkan pesan terakhir kepada istri tercinta. Namun Umi Pipik tak menyangka bahwa pesan itu menjadi petuah terakhir dari sang suami.

Umi Pipik bercerita, ia tidak pernah terpikir untuk menjalani karier sebagai pendakwah. Sewaktu remaja, Umi Pipik mengaku kerap bolos saat pelajaran agama.

Baca juga: Akhirnya Umi Pipik Ungkap Dipoligami Mendiang Ustad Uje Dua Kali

“Sebenarnya juga dahulu saya enggak punya cita-cita (pendakwah) seperti ini ya, orang tiap SMA ada pelajaran agama itu kabur. Jadi enggak pernah tahu,” ungkap Umi Pipik di acara FYP, dikutip dari kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL.

Akan tetapi, pesan terakhir Ustaz Jefri Al Buchori mengubah jalan hidup Umi Pipik untuk selamanya. Ia mengenang pesan terakhir yang terucap dari mulut sang suami.

Baca juga: Ungkap Perjuangan Umi Pipik Istri Almarhum Ustad Uje, Abidzar: Bokap Nggak Begitu Terbuka ke Nyokap

Pada hari itu, Umi Pipik dan Ustaz Jefri Al Buchori masih sempat melaksanakan salat zuhur berjemaah di rumah. Mendiang suaminya kemudian mengajak ngobrol dan menuturkan pesan terakhirnya.

“Saya masih ingat banget. Siang itu salat berdua sama saya di kamar. Pada saat itu beliau memang jadwalnya seminggu sudah tidak mau dakwah, sudah dikasih ke teman-temannya. Saya tanya kenapa enggak mau dakwah, katanya ‘Enggak lah, ingin jadi ayah dan suami yang baik. Ingin antar anak-anak ke sekolah. Kamu saja.’ Kenapa saya? Kan enggak ada yang kenal saya,” tuturnya.

Baca juga: Hidup Susah, Umi Pipik Istri Mendiang Ustaz Jefri,  Anak-anak Sempat Numpang Tinggal di Rumah Rossa

Ternyata, Ustaz Jefri Al Buchori menyiratkan sebuah tugas yang akan dipikul oleh Umi Pipik hingga saat ini. Ia seperti dapat melihat istrinya menjadi sosok pendakwah terkemuka di kemudian hari.

“Kata dia ‘Enggak, karena sebentar lagi semua orang akan melihat kamu, enggak akan melihat saya’. Itu saya enggak ngeh maksudnya seperti apa,” ucap Umi Pipik.

Dalam pesan terakhirnya, Ustaz Jefri Al Buchori juga menuturkan sejumlah tugas yang dapat dilakukan oleh sang istri. Lanjutkan membaca di halaman berikutnya.

Pada siang hari sebelum Ustaz Jefri Al Buchori meninggal dunia, ia sempat menuturkan pesan terakhir kepada Umi Pipik. Ia ingin agar sang istri melanjutkan tugasnya dalam berdakwah, Bunda.

“Itu siang hari bilang begitu ‘Kamu sudah harus siap dakwah, sampaikan walaupun satu ayat, ajak orang taat sama Allah, kenalin salawat’. Itu saya enggak ngeh nanti malam bakal Allah ambil,” kenang Umi Pipik.

Kehilangan suami tentu menjadi pukulan berat bagi Umi Pipik. Namun, ia tak berlama-lama jatuh dan segera bangkit kembali untuk menjalankan pesan sang suami.

Banner 20 Dongeng Sebelum Tidur
Umi Pipik memulai tugas pertamanya sebagai pendakwah, “Pertama kali saya diundang itu di luar kota. Ya Allah saya ini bukan ustazah,” batinnya.

Sebelum menjalankan pesan mendiang suami, Umi Pipik sempat menjalani pendidikan agama. Namun hal itu ia lakukan bukan untuk kepentingan berdakwah. Ia tak menyangka bahwa ilmunya akan bermanfaat seperti saat ini.

“Waktu Ayla baru lahir, saya sempat izin sama beliau untuk lanjutin sekolah. Saya melanjutkan di Al Azhar Kebayoran Pusat, pendidikan mubaligh. Tapi bukan buat mempersiapkan saya jadi pendakwah, tapi untuk mendidik anak-anak saya. Dibolehin sama beliau. Tapi enggak kepikiran akan seperti ini jalannya,” ujar wanita 45 tahun itu.

Selain berpesan agar Umi Pipik menjadi pendakwah, Ustaz Jefri Al Buchori juga meninggalkan keinginan terakhirnya. Ia ingin agar sang istri menyantuni anak yatim, Bunda.

“Bahkan dia bilang ‘Kalau bisa nanti kamu peduli sama anak yatim, kamu bikin rumah yatim, anakmu adalah bagian dari mereka.’ Saya enggak paham maksudnya. Begitu malamnya meninggal, mungkin itu maksudnya,” tuturnya. (sn06)

Previous articleTerus Tebar Kebaikan Selama Ramadhan, Prajurit dan Persit Koramil Kuala Kencana Berbagi Takjil Gratis
Next articleDipendam Selama Bertahun-tahun, Ini Alasan Umi Pipik Ungkap Rahasia Besar Ustadz Uje Poligami
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.