Moscow, sumbawanews.com – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Federasi Russia, Maria Zakharova, Jum’at (10/02) mengatakan, Russia mencermati laporan Seymour Hersh’s. Dan laporan tersebut bukan hanya kiasan.
“Kami dengan cermat mempelajari publikasi jurnalis Amerika S. Hersh tentang ledakan pipa gas Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 langsung oleh pejabat Amerika,” kata Maria. Ini bukan kiasan, tetapi aplikasi untuk partisipasi resmi negara (saya tekankan, di tingkat negara bagian) dalam sabotase, dalam serangan teroris ini,” kata Maria.
Ia mengatakan, mengingat kepatuhan Norwegia yang tidak perlu dipertanyakan lagi dalam kebijakan luar negerinya, termasuk hubungan dengan Rusia, sejalan dengan garis Washington dan Brussel. “kami tidak terkejut dengan kesimpulan S. Hersh tentang keterlibatan Oslo dalam sabotase ini,” jelasnya.
Ditekankan, semua fakta dalam laporan tersebut harus menjadi subyek investigasi internasional. Dan Pada saat yang sama, seseorang tidak dapat mengandalkan posisi otoritas Norwegia yang tidak memihak dan kesiapan mereka untuk kerja sama yang konstruktif dalam masalah ini.
“Kami punya bukti untuk itu juga,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, Russia Berulang kali menawarkan otoritas Denmark dan Swedia, termasuk dalam pesan Ketua Pemerintah Federasi Rusia Mikhail Mishustin, bantuan mereka dalam menyelidiki serangan teroris. Namun, permintaan dari Kantor Kejaksaan Agung ke departemen terkait di negara-negara tersebut ditolak.
Sehingga Sangat jelas bahwa otoritas mereka tidak tertarik untuk menetapkan penyebab sebenarnya dari apa yang terjadi. “Rupanya, mereka tertarik pada kebalikannya – menyembunyikan data, fakta, dan bukti,” jelas dia.
Dikatakan, Russia berasumsi bahwa hanya penyelidikan yang komprehensif dan terbuka dengan partisipasi wajib dari badan-badan Rusia yang kompeten dan PJSC Gazprom yang dapat memberikan data yang andal. Serta obyektif kepada publik tentang penyebab, pelaku, dan pelanggan sabotase. (Using)
