Jakarta, Sumbawanews.com- Ahmad Yani Hasym dan Boris Syaifullah minggu belakang ini diam-diam menyusun kekuatan dengan menemui sejumlah Tokoh politik dan pengusaha Nasional. Mereka akan masuk dalam gelanggang Pilkada Sumbawa.
Yani seorang professional di bidang hukum, dan punya ijin praktik Internasional di bidang tambang. Sementrara Boris Syaifullah dikenal sebagai penguasaha muda di bidang kabel serat optic.
Sejatinya mereka professional, tidak berbasis partai politik, walaupun Yani, pernah “tes ombak” maju di pileg 2024 lalu membawa bendera partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Begitu pula Boris pernah di Nasdem lalu pileg kemarin membawa bendera Perindo dan terkonfirmasi tidak lagi di sana.
“Habitat saya bukan partai politik. Kami professional yang biasa bekerja berdasarkan target-target. Birokrasi juga musti begitu. Jangan justru banyak biaya birokrasi dari pada hasil dalam bentuk PAD. Dalam perusahaan itu manajemen tidak sehat dan harus dirombak total karena perusahaan bisa ambruk” ujarnya kepada Sumbawanews.com, Jumat (12/7).
Menurut Yani, mereka menawarkan jalan baru bagi Sumbawa. Maksudnya, masyarakat mendapatkan pilihan yang benar-benar berbeda. Baik figure, jaringan dan pergaulan, tidak terbatas pada regional Sumbawa/NTB tetapi jauh melampaui batas-batas daerah.
Pada kesempatan terpisah, Boris mengatakan, bahwa tantangan ke depan semakin kompleks. Sumbawa tidak bisa lagi dikelola dengan cara biasa, normative seperti yang selama ini dilakukan, terbukti tidak mampu melakukan lompatan-lompatan. Tetapi dengan langkah-langkah terkesan “gila” atau out the box.
Cara itu hanya bisa dilakukan oleh figure-figure yang telah mengalami berbagai guncangan dan naik turun dalam perjalanan karier dan bisnis. Boris sependapat dengan Yani, bahwa Sumbawa harus diangkat dalam pergaulan dan jaringan yang lebih luas. Hanya dengan cara itu dikenal luas oleh jaringan pemilik uang.
Yani mengakui, telah menjalin komunikasi dengan sejumlah pemodal, yang bersedia mensponsori gagasan mereka untuk diterapkan dalam kepemimpinan di Kabupaten Sumbawa. Yani selama ini memang berada dalam jaringan pengusaha Nasional selaku penasehat hukum.
Ketika ditanya, apa slogannya. Baik yani maupun Boris bilang: “Sumbawa Mantap”, itu saja,” katanya.
Diungkapkan mereka tidak menjual slogan tetapi menjual kerja. Untuk apa tagline/slogan bagus-bagus kalau cuma buat jualan saat kampanye tapi kosong dalam praktiknya.
“Udah Sumbawa mantap. Itu aja. Silahkan diuraikan. Visi dan misi dapat dibuat oleh tim sukses. Kami gak mau banyak pidato retorika. Kalau masyarakat mau perubahan. Mau Jalan baru. Kamilah pilihannya,” ujar Yani. (SN01)