Beijing, sumbawanews.com – Dikutip dari Kantor Berita Xinhua, Presiden China, Xi Jinping bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Kamis (6/04). Pertemuan membahas hubungan Antara China dan Prancis.
Dalam pertempuran, Xi Jinping menekankan, Kedua belah pihak harus memanfaatkan saluran komunikasi menyeluruh dan tingkat tinggi antara kedua negara. Dan menjaga komunikasi yang erat antara kepala negara kedua negara.
Baca Juga : Bertemu Von Der Leyen, Xi Jinping Tekankan Komunikasi dan Pengertian Yang Benar
Kedua belah pihak harus saling menghormati kedaulatan dan integritas teritorial masing-masing, menghormati kepentingan inti masing-masing, dan menangani perbedaan dengan baik. Untuk mematuhi saling menguntungkan dan pembangunan umum.
China bersedia bekerja sama dengan Prancis untuk memperdalam kerja sama di bidang-bidang seperti pertanian, pangan, kedirgantaraan, dan energi nuklir sipil. Mengembangkan titik pertumbuhan baru untuk kerja sama dalam perdagangan jasa, pembangunan hijau, dan inovasi teknologi, serta mendukung kedua belah pihak dalam bersama-sama membangun pusat netral karbon dan memperkuat pelatihan bakat bersama.
Baca Juga : Xi Jinping dan Macron Disebut Akan Bahas Hubungan China-Prancis dan China-UE
Xi Jinping menekankan, China bersedia untuk terus mempertahankan sikap terbuka dan menjaga komunikasi dan koordinasi yang erat dengan Prancis dalam mekanisme multilateral. seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, G-20, dan Organisasi Perdagangan Dunia, untuk bersama-sama mempraktikkan multilateralisme sejati, dan untuk bersama-sama mengatasi perubahan iklim, masalah energi, dan lainnya,termasuk tantangan global.
Emmanuel Macron menyatakan sependapat tentang hubungan Prancis-Tiongkok dan saran pentingnya untuk pengembangan hubungan bilateral. Selama 60 tahun terakhir, hubungan Prancis-Tiongkok telah mempertahankan perkembangan yang stabil dan sehat.
Meskipun model pembangunan Prancis dan China berbeda, kedua belah pihak saling menghormati dan berkomunikasi dengan jujur. Kerjasama di berbagai bidang telah mencapai saling menguntungkan dan timbal balik. Pihak Prancis menghormati dan mematuhi kebijakan satu-China.
Macron mengatakan, Pancis menganut diplomasi independen, menganjurkan otonomi strategis Eropa. Dan menentang konfrontasi dan perpecahan, serta konfrontasi antar kubu.
Dikatakan, Prancis tidak akan memihak, tetapi menganjurkan persatuan dan kerja sama, dan hubungan antara kekuatan besar tetap stabil. Pihak Prancis bersedia untuk menjaga komunikasi yang jujur dan mendalam dengan pihak China, meningkatkan rasa saling percaya, mencari titik temu sambil menyimpan perbedaan, dan membuka kerja sama. Pihak Prancis bersedia untuk secara aktif mempromosikan pengembangan hubungan UE-Tiongkok. (Using)