Home Berita Viral Video Ganjar Ketemu Pengusaha Jatim Terduga Korupsi di KPK

Viral Video Ganjar Ketemu Pengusaha Jatim Terduga Korupsi di KPK

Tangkapan layar pertemuan Ganjar dengan pengusaha Jatim

Jakarta, Sumbawanews.com.- Cuplikan video yang menayangkan pertemuan bakal calon presiden (bacapres) PDIP Ganjar Pranowo dengan sejumlah pengusaha Jawa Timur (Jatim) mendapat perhatian dari masyarakat luas. Pasalnya, dalam video tersebut turut hadir juga Teguh Kinarto, bos properti yang sedang jadi sorotan karena belum lama ini, diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait dugaan korupsi.

Dikutip Sumbawanews.com, Senin (12/6/2023) dari Akun _Opposite6890 @_opposite6890 mengunggah sebuah video berdurasi 47 detik, memperlihatkan saat Ganjar mengajak para pengusaha Thionghoa jawa Timur ini untuk bergabung dalam tim Ganjar agar memenangkan Pilpres 2024 satu putaran.

Baca juga: Bocor Video Ganjar Ketemu Oligarki Atur Satu Putaran, Warganet: Negara Tidak Berdaulat

 


“Kira kira apa yang dibahas di meja makan ? Ada terlintas seperti bahas satu putaran ?” tanya _Opposite6890 dalam narasi yang diunggah Minggu (11/6/2023).

Dalam video Ganjar terlihat duduk berdampingan dengan Teguh Kinarto, keduanya terlibat pembicaraan seru, sedangkan yang lainnya hanya asyik memperhatikan pembicaraan mereka.

Baca juga: PDIP-PPP Siap Sukseskan Agenda Ganjar Pranowo 18 Juni di Lombok

Teguh terlihat begitu semangat saat berbicara, topiknya tentu saja soal pernyataan dukungan dia dengan para pengusaha lainnya terhadap Ganjar yang ingin bertanding di Pilpres 2024.

Dengan begitu meyakinkan, Teguh berikrar bahwa dirinya dan para pengusaha di Jatim lainnya tidak akan berpaling dari Ganjar, bakal habis-habisan membantu pemenangan politikus berambut putih itu.

Baca juga: Hanya Nongkrong, Kecewa! Ganjar Kumpulkan Kades se-Jateng

“Jadi semua ini pendukung bapak,” kata Teguh. “Nyoblos Nggak?,” timpal Ganjar. “Ya pasti, tidak ada dusta di antara kita, itu lah scorpio,” timpal Teguh lagi, sembari menjabat tangan Ganjar.

Teguh sendiri saat ini sedang jadi sorotan, sebab ia bersama Paulus Welly Afandy belum lama ini diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA) yang melibatkan eks Sekretaris MA Nurhadi.

Baca juga: Teganya! DPR ‘Ngamuk’ ke Bahlil, Datang ke IKN Cuma Lihat Tiang Pendek Setengah Meter

Belum diketahui materi pemeriksaan yang ingin didalami penyidik kepada para saksi itu. “Pemeriksaan dilakukan di Kantor BPKP Jawa Timur,” kata Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (16/3/2023).

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, tidak ada agenda terselubung, pertemuan dilandasi niat baik Ganjar yang ingin menyerap aspirasi kalangan pebisnis.

Baca juga: Ironi! Jokowi Tawarkan Hunian IKN ke Warga Singapura, Pengamat: 81 Juta WNI Belum Punya Rumah

“Banyak rangkaian pertemuan, silaturahim, dan lain-lain. Bila dengan pengusaha, biasanya terkait keingintahuan pengusaha mengenai pandangan bacapres tentang dunia bisnis dan tantangan ekonomi ke depan,” kata Hendrawan, Senin (12/6/2023) dikutip dari inilah.

Hendrawan meminta pertemuan tersebut jangan dipolitisasi, tapi harus dipandang dari sisi positif. “Semua yang didasari niat baik, niat mendengar aspirasi dan keluhan masyarakat, saya kira tak masalah. Justru akan sangat politis bila mau apa-apa dikaitkan dengan elektabilitas,” jelasnya.

Baca juga: Survei LSN: Hampir 100 Persen Pemilih Beragama Islam Dukung Anies Baswedan

Politikus PDIP Deddy Sitorus meniai pertemuan itu sebagai hal yang wajar, mengingat Ganjar sebagai capres harus melakukan penjajakan dan perkenalan kepada semua orang.

“Jadi Ganjar kan milik semua masyarakat dan dia harus mengenalkan diri. Jadi kan kita nggak tahu siapa, kita datang, jadi siapa aja disitu mau siapa kita nggak tahu,” kata Deddy saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Senin (12/6/2023) dikutip Sumbawanews.com.

Baca juga: Aktif Diorganisasi Kampus, Anies Baswedan Sudah Dipanggil Mister President

Deddy mengatakan, Ganjar tidak bisa pilih-pilih untuk bertemu dengan siapa, dan harus menghadiri acara apa. Ia juga mengingatkan, pertemuan Ganjar dengan Teguh Kinarto dihadiri oleh beberapa orang juga, bukan pertemuan empat mata. Masyarakat, tutur dia, tidak perlu terlalu heboh dengan kejadian ini.

“Jadi kita kan nggak tahu siapa saja yang datang atau siapa tiba-tiba datang duduk di kiri kanan atau di depan disamping. Jadi menurut saya nggak usahlah dikait-kaitkan terlalu berlebihan,” terang Deddy.

Baca juga: Parah! Walkot Medan Bobby Nasution Perintahkan Cabut Bendera Golkar dan Biarkan Bendera PDIP, Warganet: yang Punya Negara Mertua

Menurut Deddy, Ganjar juga tidak tahu pasti siapa yang akan ditemuinya saat berkunjung ke berbagai kota. Ia bahkan dapat memastikan bahwa capres yang diusung oleh partainya itu tidak kenal dengan Teguh Kinarto.

“Loh jangankan Pak Ganjar, saya yang anggota DPR saja nggak tahu siapa itu Teguh Kinarto. Kalau tiba-tiba ada di tempat itu memang siapa yang tahu dan tujuannya apa kita juga nggak tahu. Saya pastikan Mas Ganjar nggak kenal itu siapa Teguh Kinarto,” tegas Deddy.

baca juga: Survei LSN: Hampir 100 Persen Pemilih Beragama Islam Dukung Anies Baswedan

Lebih lanjut dia menuturkan, pertemuan yang dihadiri oleh beberapa orang itu juga hanya berlangsung sekitar 10-15 menit sebelum akhirnya Ganjar lanjut ke tujuan berikutnya.

“Saya nggak tahu persis dimana itu tapi pastinya di depan publik, pasti pertemuan itu sangat singkat depan banyak orang, jadi nggak perlu lah ditarik kesana kemari, Pak Ganjar itu nggak mungkin ketemu milih milih siapa apalagi yang nggak kenal orang Jawa Timur,” jelas Deddy. (sn02)

Previous articleKembangkan Industri Olahraga, Panglima TNI Gelar Piala Pacuan Kuda Kali Pertama
Next articleKedepankan Komunikasi, Satgas Yonif 143/TWEJ Dengarkan dan Bantu Warga Pedalaman Papua
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.