New York, sumbawanews.com – Dalam Pidato Perwakilan Tetap Federasi Rusia, V.A. Nebenzi pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang ancaman terhadap keselamatan pelayaran komersial di Laut Merah, Rabu (03/01) mengatakan, Situasi di Laut Merah menimbulkan kekhawatiran serius. Jalur perdagangan yang melewatinya merupakan arteri vital bagi perdagangan internasional dan berperan penting dalam menjaga stabilitas dan kemakmuran perekonomian global.
Baca Juga: Tidak Terima Seragan Tanpa Pandang Bulu Israel, Menlu Rusia: AS Luar Biasa Dalam “Pembatalan Budaya”
Disebutkan, Navigasi yang bebas dan aman di kawasan ini adalah kunci bagi pasokan berkelanjutan. Tidak hanya kargo komersial, tetapi juga kargo kemanusiaan, yang sangat penting untuk memberikan bantuan kepada sejumlah negara yang berada dalam kondisi sosial-ekonomi yang sulit, termasuk Yaman sendiri.
“Kami dengan tegas mengutuk serangan terhadap kapal sipil yang tidak hanya membahayakan kebebasan dan keselamatan navigasi, tetapi juga nyawa dan kesehatan pelaut. Selain itu, hal ini juga menciptakan risiko tambahan dan meningkatkan tingkat ketidakstabilan di wilayah yang sudah terbakar,” ucapnya.
Menurut dia, Apa yang terjadi di Laut Merah merupakan proyeksi langsung dari kekerasan yang terjadi di Gaza, tempat operasi brutal Israel telah berlangsung selama tiga bulan. Eskalasi juga terjadi di wilayah pendudukan Palestina lainnya, serta di perbatasan antara Israel dan Lebanon.
ditegaskan, Bukan rahasia lagi bahwa di kawasan Timur Tengah sangat kecewa karena selama ini AS menutupi tindakan Israel. Menyandera anggota Dewan yang tersisa dan tidak membiarkan mereka mengambil resolusi yang menuntut gencatan senjata segera. Berkali-kali dengan menggunakan hak vetonya.
“Washington melemahkan semua upaya untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada Palestina , dan kedua produk Dewan Keamanan yang diadopsi selama ini – resolusi 2712 dan 2720 – pada dasarnya tetap tidak terealisasi,” jelasnya. (Using)