Home Berita Tuntut Pemekaran PPS, DPP GJP dan GMNI Jayabaya Kembali Aksi di Kemendagri

Tuntut Pemekaran PPS, DPP GJP dan GMNI Jayabaya Kembali Aksi di Kemendagri

Jakarta, sumbawanews.com – Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Juang dan Pendidikan Indonesia (DPP GJPI) dan Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Komisariat Jayabaya, untuk kali kedua melakukan aksi demonstrasi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (16/06).

Baca Juga: Tindaklanjuti Aksi Pemekaran PPS, DPP GJPI Ajak Kemendagri Audiensi

Sekretaris DPP GJPI, Rudolf Frenki Syah Putra Lase menegaskan, aksi ke-II masih dengan tuntutan yang sama seperti aksi pertama. Yakni antara lain mendesak Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia untuk segera menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Desain Besar Penataan Daerah (Desartada). Dan menuntut pemerintah pusat untuk mengakui kebutuhan strategis pemekaran di Pulau Sumbawa.

Penyerahan Policy Brief masa aksi ke perwakilan Kemendagri

Diungkapkan, dari aksi yang dilakukan sejak pukul 14.00 hingga 18.00 WIB tersebut, perwakilan Kemendagri berjanji akan merespon masa aksi dalam waktu dekat. “Tadi kita ditemui perwakilan Kemendagri,” ucapnya.

Ia menyayangkan, Kemendagri yang dianggap lamban untuk merespon tuntutan masa aksi. “Tadi kami juga diinformasikan, surat kami saat aksi pertama masih dalam proses,” jelas Frenki Lase, juga menekankan, Kembali akan melakukan aksi ke Kemendagri jika tuntutan masa aksi diabaikan oleh Kemendagri. (Using)

Previous articleFraksi PAN Minta Pemda Dorong PT Amman Bangun Infrastruktur di Kabupaten Sumbawa
Next articleDua Personel Polres Sumbawa Dipecat
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.