Home Berita Tercatat 288 Kasus DBD di Kabupaten Sumbawa Hingga Juni

Tercatat 288 Kasus DBD di Kabupaten Sumbawa Hingga Juni

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Hingga Juni tercatat sebanyak 288 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumbawa. Dari total kasus yang muncul selama 2023 di 20 Kecamatan, secara umum didominasi terjadi di Kecamatan Sumbawa disusul Kecamatan Labuhan Badas dan Kecamatan Unter Iwes.

Pada Januari tercatat sebanyak 87 kasus, Februari (64), Maret (70), April (32), Mei (19) dan Juni (16). Dan hingga Mei 2025 beberapa kecamatan yang tercatat nol kasus, yakni Kecamatan Labangka, Kecamatan Lape, Kecamatan Rhee dan Kecamatan Alas Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, melalui Kepala Bidang Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL), H. Sarip Hidayat, Senin (03/07) di ruang kerjanya menjelaskan, kasus yang muncul dominan menjangkiti anak-anak. Dan selama tiga tahun terakhir angka tertinggi kasus DBD di Kabupaten Sumbawa berksiar antara Januari hingga Maret.

Baca Juga: Kasus Kematian Karena DBD di Bima Meningkat, Sekda dan Kadikes Bereaksi Pimpin Rakor

Diungkapkan, dalam penanganan DBD, dilakukan Penyelidikan Epidimologi (PE) saat adanya laporan kasus dari Fasilitas Kesehatan (Faskes) atau Puskesmas, untuk mengetahui asal-asul penularan. “Ketika ada laporan kasus DBD dari fasilitas Kesehatan, nanti akan turun tim dari faskes itu untuk melakukan Penyelidikan Epidimologi. Untuk mengetahui apakah orang yang terkena demam berdarah itu dia terjangkitnya dari wilayah setempat atau dari luar,” ucapnya.

Jika ditemukan jentik nyamuk aedes aegypti, kemudian dilakukan pemeriksaa perkembangan jentik. Dan pemeriksaan akan dilakukan dalam radius 100 meter dari munculnya kasus. Jika ditemukan adanya jentik nyamuk, maka berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk melakukan Gerakan 3M untuk pemberantasan sarang nyamuk.

“(3M) Ini adalah Tindakan yang paling bagus untuk mencegah penularan DBD,” jelas dia.

Sedangkan fogging tidak serta merta dilakukan pada saat munculny kasus. Sebab musti memenuhi beberapa indicator, yakni ditemukan kasus, ada pertumbuhan jentik nyamuk aedes aegypti, ada dan orang lain yang memiliki tanda atau gejala yang mengarah ke DBD.

“Dari trend kasus kejadian, yang dominan itu kecamatan sumbawa dan kecamatan labuhan badas, itu yang sering kita lakukan fogging. Di kecamatan lain juga kita lakukan, tapi di sumbawa dan labuhan badas itu yang terbanyak kita lakukan. Karena karakteristik kepadatan penduduk yang lebih padat,” tuturnya. (Using)

Previous articleIndonesia itu Bangsa Spritual
Next articleKemanusiaan dan Potensi Peradaban Besar
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.