M. Mada Gandhi
(Dari diskusi Zoom Akhir Pekan Diaspora Sumbawa)
Diskusi akhir mingguan diaspora P Sumbawa yang tergabung dalam sebuah grup WhatsApp, mengambil tema Sumberdaya Air, Banjir dan Jasa-Jasa Lingkungan Kawasan Hutan. Menghadirkan pemantik Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan Provinsi NTB Julmansyah.
Bahwa jagung awalnya sangat akrab dengan perut masyarakat Sumbawa, namun tiba-tiba menjadi kambing hitam atas perambahan hutan yang mengakibatkan banjir tiap tahun, ketika pemerintah pusat berambisi swasembada dan ingin menjadikan Indonesia penghasil jagung terbesar di dunia.
Baca juga: Banjir Meluas, Budidaya Jagung Dituding Biang Kerok
Untuk melaksanakan ambisi besar itu semuanya dipermudah, mulai bibit, pupuk, anti hama, kredit modal kerja, corn driyer kapasitas besar bermunculan di sejumlah tempat di P. Sumbawa. Terakhir Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) ingin bangun pelabuhan khusus di T Santong.
Petani senang bisa mengisi kekosongan padi hanya setahun sekali. Adanya jagung tentu menjadi sumber pendapatan baru. Lahan2 terlarang dibabat habis dan diganti tanaman semusim itu.
Bisa diduga akibatnya, banjir langganan tiap tahun yg sangat merepotkan semua. Daerah aliran sungai (DAS) menjadi dangkal. Bendungan yang banyak itu tidak efektif karena selalu keurangan debit air. Tidak mampu suplai areal produktif 2-3 kali setahun seperti yang diharapkan.
Baca juga: KaDis LHK NTB: Kompensasi IPPKH Amman Mineral Harus di Geser ke Sumbawa
Tercatat dari 1 juta hektar kawasan hutan, 501 ribu hektar atau 50% sudah dalam kondisi kritis oleh berbagai sebab, jagung dan illegal logging.
Siapa yang diuntungkan atas semua ini? tentu adalah industri besar pakan ternak, dan usernya tidak lain adalah industri ternak ayam. Seperti diketahui jagung2 yang ditanam adalah untuk konsumsi industri pakan.
Mereka tidak punya lahan inti. Jagung dari wilayah hutan atau bukan hutan berapa pun banyaknya siap tampung. Ada rantai bisnis besar di belakang yang butuh suplai jagung. Mereka sekaligus sangat mempengarui harga jual petani.
Apa tanggung jawab industri besar tersebut atas dampak kerusakan alam yang demikian masif ? sejauh ini belum terdengar dan berapa benebit bagi pemasukan daerah?
Untuk itu dalam diskusi diaspora zoom 04/02 itu penting buatkan regulasi yang memperketat supply and demand bisnis jagung, atau menggeser dari jagung ke agroforestry. Sumber daya berbasis pemanfaatan hutan. Tapi konsep ini pun perlu contoh kongkrit sehinga masyarakat bisa meniru langsung.
Baca juga: Tahukah Kamu, 7 Buah dari Surga yang Tercatat di Al Quran Ada di Sekitar Kita
Kadis LHK Provinsi Jumansyah menginformasikan ada beberapa proyek percontohan yang telah dilakukan oleh unit2 kerja LHK provinsi. Akan mengawal hingga memberikan bukti nyata betapa konsep ini dapat mensejahterakan masyarakat secara sustain, terus menerus. Bukan hanya semusim.
Contoh agro forestry adalah tanaman cepat panen dan sustain, kemiri, kopi. Lada, kayu manis, sengon dan kayu lapis, bamboo, minyak atsiri, industri pakan ternak dll. Secara turun temurun sebetulnya telah dilakukan masyakat Sumbawa bagian selatan dan petani di lembah Rinjani.
Salah seorang penanggap menilai bahwa kebijakan publik tidak akan efektif hanya dengan regulasi dan hanya melarang. Harus ada insentif (agar masyarakat luas, termasuk pasar, mengikuti arah yang diinginkan), dan dis-insentif (utk meninggalkan hal2 yg tidak diinginkan).
Jika agroforestry diinginkan sebagai cara utk memperbaiki ekosistem lahan pertanian kita, maka pengurus wilayah perlu beri dukungan petani berupa, misalnya, bibit tanaman agroforestry terbaik, pupuk, demplot (utk contoh), bimbingan perawatan, bantuan pemasaran, dst.