Brussels, sumbawanews.com – Dalam Pembukaan pertemuan EU Indo-Pacific Ministerial Forum ke-3, di Brussels, Belgia, Sabtu (02/02), Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menyampaikan, ASEAN dan UE (Uni Eropa) harus berada di garda depan dalam menjaga konsistensi menghormati hukum internasional guna mencegah the mighty takes all. Hal ini termasuk di dalam isu Palestina di mana lebih dari 7 dekade bangsa Palestina terus menghadapi ketidakadilan.
“Indonesia tidak akan tinggal diam, dan akan terus membantu perjuangan bangsa Palestina mendapatkan haknya, apa pun tantangan yang harus dihadapi,” tegas Retno Marsudi.
Baca Juga: Dukung Palestina di Pertemuan DK PBB, Menlu RI: Indonesia Ingin Berada Diposisi Benar Dalam Sejarah
Ia menyerukan kepada UE, untuk menggunakan nurani menghentikan kekejaman di Palestina. “Sebagai pendukung hukum internasional, Uni Eropa harus konsisten dalam isu Palestina karena konsistensi antara nilai dan perbuatan menunjukkan moralitas kita yang sesungguhnya,” ucapnya.
Pada sesi Roundtable I mengenai geopolitik dan keamanan, Retno Marsudi juga menyampaikan, ASEAN dan EU adalah mitra dalam “safeguarding” penghormatan terhadap hukum internasional dan multilateralisme. Seperti yang disampaikan HRVP Josep Borrel pada saat pembukaan.
Ia menekankan konsistensi dalam penerapan dan Penghormatan terhadap hukum internasional ini harus berlaku untuk semua isu. Baik Ukraina maupun Palestina dan Gaza.
Kemudian pada pertemuan ASEAN-EU Ministerial Meeting ke-24, Retno Marsudi menyampaikan apresiasi atas dukungan Uni Eropa terhadap AOIP yang mencerminkan komitmen kita untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di Indo-Pasifik. “Semua orang memiliki hak sama untuk dihormati dan dilindungi termasuk bangsa Palestina. Bangsa Palestina memiliki hak yang sama untuk hidup dan untuk memiliki negara,” ujar dia.
Indonesia juga menyampaikan, agar negara-negara yang menunda dukungan keuangan ke UNRWA untuk dapat mempertimbangkan kembali posisinya. Jangan sampai keputusan tersebut menjadi “collective punishment” kepada rakyat Palestina.
“Indonesia mendukung dibentuknya investigasi yang independen, kredibel, dan transparan untuk membuktikan tuduhan yang disampaikan kepada sejumlah pekerja UNRWA secara appropriate,” ucap dia. (Using)