Home Berita Takdir! Anak Penjual Sayur Keliling Ini Ditolak 2 PTN, Diterima 3 Kampus...

Takdir! Anak Penjual Sayur Keliling Ini Ditolak 2 PTN, Diterima 3 Kampus LN

Foto: Iistimewa/dok. Chaswanah

Jakarta, Sumbawanews.com. – Anak penjual sayur keliling ini sungguh brilian. Dia ditolak di 2 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) namun malah keterima di 3 kampus luar negeri (LN).

Takdir itu jatuh kepada Chaswanah Aini (18), siswi SMAN 3 Malang, warga kecamatan Pakis, Malang, Jawa Timur. Hidupnya dipenuhi keterbatasan, namun Chaswanah tak menyerah mengejar mimpinya untuk berkuliah di luar negeri.

baca juga: Inilah 14 Universitas Terbaik di NTB Tahun 2022 Berdasarkan Peringkat Unirank

“Memang mimpi itu sempat saya kubur dalam-dalam karena selama ini hanya ibu saya sendiri yang bekerja berjualan sayur keliling untuk menghidupi 3 anaknya. Bapak meninggal sejak saya masih usia 9 tahun,” ungkap Chaswanah diwawancara detikJatim, Rabu (5/4/2023) lalu.

Bahkan untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, Chaswanah sempat bekerja sebagai private tutor selama 3 tahun saat dirinya duduk di bangku SMP dan juga pernah bekerja di Learning Management System selama 6 bulan.

baca juga: UGM Buka Jalur Mandiri Program Penelusuran Bibit Unggul (PBU) Khusus Daerah 3T Tahun 2023, Cek Syarat, Sistem Penilaian, dan Cara Pendaftaran

“Kalau saya ngajar privat tutor itu awalnya banyak temen yang kesulitan memahami materi dan saya bantu. Ternyata apa yang saya lakukan didengar pelanggan sayur ibu saya dan diminta ngajar privat anaknya,” tuturnya.

Chaswanah mulai mewujudkan mimpinya selangkah demi selangkah saat kelas 11. Saat itu dia mencoba mendaftar melalui jalur beasiswa. Chaswanah sadar tak ada mimpi yang tercapai dengan instan, semuanya mesti melalui proses.

Baca juga: Inilah Wisudawan UNS Peraih Gelar Doktor di Usia 25 tahun dengan IPK 4.00

“Untuk mengurus pendaftaran, berkas dan mengikuti ujian seleksinya itu memang memakan waktu panjang. Tapi saya tetap mencoba untuk mengikuti setiap tahapannya,” kata dia.

Di pertengahan jalan mendaftar beasiswa ke luar negeri, Chaswanah juga memutuskan untuk mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Brawijaya (UB) adalah pilihannya.

“Daftar UB itu saya ambil jurusan manajemen dan di ITB itu ambil jurusan bisnis manajemen. Ya sayangnya saya tidak diterima di kedua perguruan tinggi itu,” ujarnya.

Baca juga: Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil FT UNEJ Raih Juara Pertama di Singapura, Tentang Apa Yaa?

Kini dia tidak bersedih lagi karena ditolak UB dan ITB. Melalui Beasiswa Indonesia Maju (BIM), Chaswanah diterima di 4 program yang ada di 3 universitas luar negeri dan 1 sekolah terlepas. University of Toronto Canada, Mcmaster University Canada, Monash University Australia, dan DeGroote School of Business Canada.

Anak kedua dari 3 bersaudara itu mengaku jika disuruh memilih dirinya akan memutuskan untuk masuk ke University of Toronto Canada. Mengingat kampus dengan program Social Sciences and Humanities yang diambil sesuai dengan keinginannya sejak awal.

“Tapi saya bener-bener nggak menyangka, pada akhirnya mimpi untuk kuliah di luar negeri bisa tercapai. Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ini,” sambungnya.

Dia berhasil meraih mimpi, dia juga merasa bersyukur dan senang telah mendapatkan dukungan dari keluarganya untuk melanjutkan studi S1 ke luar negeri. Saat ini dirinya pun masih menunggu tahapan akhir Letter of Government (LOG). Jika tidak ada halangan selama prosesnya, Chaswanah mulai aktif dalam perkuliahan pada September 2023 mendatang.(dtk/sn03)

Previous articleAL Turki Resmi Operasikan TCG Anadolu, Kapal Serbu Amfibi Pengangkut Drone
Next articleFantastis! 5 Penemuan Mesir Kuno yang Mengungkap Misteri
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.