Khartoum, sumbawanews.com – Dikutip dari kantor berita Sudan – SUNA, dalam pidato Duta Besar Hassan Hamid, Perwakilan Tetap Republik Sudan di Jenewa, Rabu (17/05) memgatakan, sistem kesehatan di Sudan sangat terpengaruh konflik. Dan dianggap sebagai efek berbahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dikatakan, meskipun upaya pemerintah yang tak kenal lelah untuk mengurangi efek bencana ini, sistem kesehatan sangat terpengaruh. Terutama mengingat penargetan rumah sakit dan penggunaannya sebagai barak militer oleh para pemberontak.
Baca Juga : RSF dan Tentara Sudan Disebut Sepakat Lindungi Warga Sipil
Dan menurut pembaruan terbaru Kementerian Kesehatan Federal Sudan, ada kekurangan akut kebutuhan medis darurat. Seperti obat-obatan penyelamat jiwa, dan persediaan kesehatan lingkungan.
Disebutkan, tanggung jawab kolektif komunitas internasional ketika suatu negara dihadapkan pada keadaan kemanusiaan seperti itu, dan perlunya mengikuti Pedoman PBB dalam pengiriman dan pemberian bantuan kemanusiaan mengacu pada resolusi Majelis Umum PBB. (Using)