Home Berita Soal Golkar di Jawa Barat. 

Soal Golkar di Jawa Barat. 

Oleh: Muslim Arbi

Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu.

Tulisan tentang Golkar di Jawa Barat dengan judul “Ketua DPD I Golkar Jabar mau Gembosi Golkar?” Beberapa hari lalu cukup ramai di beritakan.

Dan. Lalu mendapat tanggapan Wakil Ketua Golkar Jawa Barat bidang Organisasi, Yod Mintaraga.

Dengan nada keras membantah tulisan tersebut dengan bahkan menuduh tulisan itu berdasarkan pesanan?

Karena kesibukan sejumlah kegiatan di KPK bersama sejumlah Tokoh Nasional Pak Amien Rais , Bang Rizal Ramli, Mantan Dan Jen Marinir, Let Jen Soeharto, Mantan Dan Jen Kopassus, Mayjen Soenarko dll dan mendampingi sejumlah Advokat Prof DR Eggy Sujana, Damai Hari Lubis SH dll, di PN Selatan soal gugatan terhadap Rocky Gerung.

Sehingga tidak sempat menanggapi bantah dari Pihak Golkar Jawa Barat. Dan itu di beritakan luas di berbagai media mainstream beberapa hari ini.

Sebagai aktivis dan pengamat. Tulisan yang kritisi Golkar Jawa Barat bukan karena pesanan atau di pesan oleh siapa pun.

Baca juga: Ketua DPD I Golkar Jabar mau Gembosi Golkar?

Saya melihat. Hengkah nya Dedi Mulyadi, Mantan Bupati Purwakarta, Mantan Ketua DPD Golkar Jawa Barat ke Gerindra dimana Golkar di Jawa Barat di bawa kepemimpinan Ace Hasan Shazily semakin melemah.

Kedua. Hengkang nya Ali Hasan Wakil Ketua DPRD DPRD Jawa Barat dari Golkar ke Gerindra adalah pukulan telak bagi Golkar Jawa Barat.

Dari dua peristiwa itu tidak di singgung oleh wakil Ketua Golkar bid Organisasi, Yod Mintaraga dalam jawaban nya.

Jika memang terjadi konsolidasi dan proses perekrutan yang benar dalam penentuan calon legislatif Golkar di Pusat maupun di daerah. Tentu tidak terjadi gejolak seperti itu. Bahkan info berkembang Ali Hasan akan menempuh jalur Pengadilan terkait persoalan di internal Partai Golkar Jawa Barat.

Menjadi pertanyaan, konsolidasi dan perekrutan seperti apa, kalau Tokoh-tokoh Golkar di Jawa Barat sekelas Dedi Mulyadi dan Ali Hasan bisa hengkang dari Golkar?

Bahkan di tengarai, nominasi “orang2 Ace” di nomor kecil Caleg di Jawa Barat tidak dapat terbantahkan, bukan?

Juga rumor soal ada permainan uang di nomor kecil bagi Para Caleg tak terbantahkan, bukan?

Terkait persoalan posisi Ace Hasan Shazily disebutkan dalam pemberitaan dan aksi di KPK oleh Mahasiswa, beberapa waktu lalu soal Tudingan bermain Bansos yang seret nama nya.

Begitu juga rumor soal Proyek Perumahan Rutilahu (Rumah Layak Huni) yang di gagas kementrian Sosial di mana Ace dan Anang Susanto, Anggota DPR RI komisi V. Tutur di rumorkan bermain di dalam nya.

Tentu berita dan rumor itu akan membangun opini dan persepsi publik jawab terhadap Golkar di Jawa Barat. Golkar Jawa Barat semakin lemah hadapi Pemilu 2024.

Bagaimana Golkar akar mau menang dan semakin kuat di Jawa Barat, kalau persoalan di Internal Golkar dan kepemimpinan Ace, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI terus menerus di soroti Publik.

Tidak kah tulisan sebelum nya adalah bagian dari partipasi publik untuk mengawal dan mengontrol dan perjalan Golkar di Jawa Barat agar semakin mendapat tempat di hati konsituen dan Pencipta Golkar di Jabar bukan?

Tulisan itu seharusnya di respon dengan bijak untuk pembenahan internal Golkar di Jawa Barat dan tidak perlu reaktif apalagi di anggap sebagai pesanan? Atau pesan sponsor?

Kalau ber andai-andai jika KPK suatu saat memanggil dan periksa Ketua DPD 1 Golkar karena kasus Bansos dll nya? Apalagi saat ini Kasus Bansos terus di usut oleh KPK. Tidak kah itu akan Berpengaruh terhadap citra dan nama besar Golkar di Jawa Barat, bukan?

Bogor, 24 Agustus 2023

Previous articlePanglima TNI: Tanpa Kebersamaan Karhutla Tidak Dapat Diatasi
Next articlePanglima TNI : Embung Babek TNI Sebagai Pengendali Banjir dan Sumber Air Saat Kemarau
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.