Home Berita Siapa Jonathan Latumahina – Pengurus GP Ansor, Ayah Korban Penganiayaan Anak Pejabat...

Siapa Jonathan Latumahina – Pengurus GP Ansor, Ayah Korban Penganiayaan Anak Pejabat Pajak

Potret Jonathan Latumahina Pengurus GP Ansor, ayah dari korban penganiayaan. (Facebook Jonathan Latumahina)

Jakarta, Sumbawanews.com.- Jonathan Latumahina, salah satu petinggi Pengurus Pusat (PP) GP Ansor mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan terhadap putranya, David. Diketahui, David dikeroyok oleh Mario Dandy Satrio, pemilik dari mobil Jeep Rubicon yang merupakan anak seorang pejabat pajak yang bernama Rafael Alun Trisambodo pada Senin (20/2/2023) malam.

Mario Dandy bersama dengan beberapa rekannya menyekap David dan membawa ke sebuah gang gelap di Komplek Grand Permata Boulevard, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Di situ, David menerima perlakuan yang tidak mengenakkan.

Baca juga: Ini Dia Surat Sanksi Sekolah Agnes dan Mario, Anak Pejabat Pajak Pelaku Penganiayaan

 

Profil Jonathan Latumahina

Nama Jonathan Latumahina mencuat di publik. Warganet kini mulai menggali informasi tentang dirinya, termasuk bisnis dan kekayaannya.

Jonathan Latumahina merupakan salah satu tokoh penting yang tergabung dalam Gerakan Pemuda (GP) Ansor di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). Ia berada di bawah pimpinan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.

GP Ansor sendiri adalah salah satu Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang bergerak di dalam bidang kepemudaan dan kemasyarakatan Indonesia. Walaupun mempunyai wajah tegas dan bertato, ayah dari David tersebut sangatlah agamis.

Hal ini diketahui dia sering membagikan sejumlah aktifitas dan foto tentang kegiatan keagamaan. Seperti saat mengadakan pengajian akbar, bertemu dengan ulama dan kegiatan GP Ansor di masjid.

Baca juga: Buntut Kasus Anak Pejabat Pajak, Ternyata 13.885 Pegawai Kemenkeu Belum Lapor LHKPN

Jonathan juga memiliki beberapa akun sosial media di Twitter dengan nama @seekixsuck dan TikTok @qirmr.25. Hingga artikel ini tayang masih banyak warganet yang memberikan ucapan semangat dan simpati baik itu di akun Twitter maupun Facebook ayah dari David.

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti bisnis yang dijalankan, serta berapa besar harta kekayaan yang dimiliki oleh Jonathan Latumahina sebagai ayah David.

Namun sosok Jonathan dikenal sebagai pria kaya, terpandang, serta banyak dikagumi orang. Dirinya aktif di beberapa media sosial dan kerap membagikan kegiatan GP Ansor.

Jonathan Latumahina merupakan salah satu tokoh ternama di tengah GP Ansor. Jonathan merupakan Tim Cyber Pengurus Pusat (PP) GP Ansor.

Baca juga: Buntut Penganiyaan, Sri Mulyani Copot Rafael Pejabat Pajak Ayah Mario Dandy

Lantaran merupakan anggota GP Ansor, ia berada di bawah komando Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.

Diketahui, GP Ansor merupakan salah satu Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang bergerak di bidang kepemudaan dan kemasyarakatan.

Dikutip dari Tribun Jateng, Jonathan memiliki beberapa tato di bagian tubuh. Seperti di leher dan tangannya.

Dalam akun Twitternya @seeksixsuck, ia sempat mengunggah foto dirinya dengan sang anak setelah anaknya dianiaya.

Jonathan juga sangat aktif mengomentari berbagai isu di sosial media.

Dalam akun Facebook-nya, Jonathan terlihat baru menikah pada 11 Februari lalu.

Namun sejauh ini, tidak ada informasi detail terkait Jonathan Latumahina.

Tolak Berdamai

Jonathan mengungkapkan proses hukum atas kasus penganiayaan yang menyebabkan putranya koma itu terus berjalan.

Hal tersebut disampaikannya lewat status twitternya @seeksixsuck pada Rabu (22/2/2023).

Dalam statusnya, Jonathan mengungkapkan pihak keluarga pelaku yang diketahui merupakan anak pejabat Pajak Jakarta Selatan itu bertandang ke rumahnya.

Jonathan menemui mereka yang memohonkan maaf atas peristiwa yang menimpa David.

“Keluarga pelaku semalam datang minta maaf, saya maafkan. Saya hanya meniru anak saya yang sangat pemaaf. Dan mohon maaf juga, proses hukum sudah bergulir,” tulis Jonathan dilansir WartaKotalive.com.

“Kita punya tanggung jawab masing2, mohon doanya sampai saat ini david belum siuman,” jelasnya.

Walau permohonan maaf telah diterima, Jonathan mengaku akan terus mengawal proses hukum hingga tuntas.

Apalagi, dua orang pelaku yang menganiaya putranya itu kini telah ditahan oleh pihak Polres Jakarta Selatan.

Sementara, David hingga kini masih dalam kondisi koma dan dirawat di rumah sakit.

“2 pelaku sudah di sel, tidak akan menempuh jalan damai. Proses hukum jalan terus, terimakasih sahabat LBH @Official_Ansor kawal kasus ini,” tulis Jonathan.

“Terimakasih atas doa doanya, Gusti Allah akan membalas doa jenengan semua.” tutupnya.

Kronologi

David sebelumnya dianiaya oleh pelaku berinisial MDS.

Berdasarkan keterangan Polres Metro Jakarta Selatan, David dianiaya oleh MDS di depan rumah temannya, MR, di Komplek Grand Permata Cluster Boulevard.

Baca juga: Kemenkeu Akan Selidiki Kos Diduga Milik Anak Pejabat Pajak yang Aniaya Putra Pengurus GP Ansor

“MDS mendatangi rumah MR di Komplek Grand Permata setelah mendapat kabar bahwa korban sedang bermain di sana. MDS awalnya hanya meminta klarifikasi kepada korban soal laporan yang didapat dari saudari A,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Ary Syam, Rabu (22/2/2023).

“Namun klarifikasi tersebut berujung pada perdebatan dan MDS akhirnya menganiaya korban di depan rumah MR,” sambung Ade Ary.

Korban dianiaya pelaku hingga tersungkur di depan rumah MR.

Melihat korban dalam keadaan tidak berdaya, orang tua MR yang berada di dalam rumah mencoba melerai keributan tersebut.

“Mendengar keributan di depan rumahnya dan melihat CDS (David) tergeletak di dekat pelaku, orang tua MR langsung mendatangi dan melerai. Selanjutnya mereka membawa korban ke RS Medika Permata Hijau,” ujar Ade Ary.

Tidak hanya membawa korban ke RS, orang tua MR juga memanggil pihak keamanan komplek untuk mengamankan pelaku.

MDS akhirnya ditangkap Polsek Pesanggrahan dan ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan akibat perbuatan tersebut.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. (sn02)

Previous articleSatgas Yonif Mekanis 203/AK Laksanakan Giat Gadik di SD Inpres Brume Distrik Balingga
Next articleKishida : Penangguhan New START Adalah Ancaman
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.