Jakarta, Sumbawanews.com.- Sosok Ida Dayak tengah viral. Perempuan berpenampilan khas ini dibanjiri warga karena dinilai bisa menyembuhkan berbagai penyakit dengan pengobatan khususnya.
Dalam banyak cuplikan video viral, Ida Dayak terlihat mengobati pasien yang bermasalah dengan tulang, seperti dislokasi hingga lumpuh. Sembari menari, Ida Dayak mengobati pasiennya.
Siapa Ida Dayak?
Dikutip dari berbagai sumber, Ida Dayak lahir pada 3 Juli 1972 di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Perempuan dengan nama asli Ida Andriani ini beragama Islam.
Sedangkan di KTP, Ida yang tinggal di Cibinong, Bogor, ini tercatat sebagai warga Paser, Kalimantan Timur.
Baca juga: Ida Dayak Diminta Adiknya Pulang ke Lombok
Namun siapa sangka, perempuan yang dikenal berasal dari Suku Dayak Kalimantan ini adalah warga asli Lombok, tepatnya di Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, NTB.
Hal itu diungkap oleh Nurnah, warga Sayang-Sayang melalui akun TikTok Sulisna77 yang dikutip sumbawanews.com, Senin (10/4/2023) siang.
Nurnah mengaku sebagai keluarga Ida Dayak. Bahkan ia sempat mengasuh Ida Dayak sewaktu Ida masih kecil dan masih tinggal di Sayang-Sayang Lombok.
baca juga: Sosiolog Ungkap Alasan di Balik Pengobatan Ida Dayak Viral dan Laris Manis
Lebih lanjut Nurnah menuturkan, Ida kecil tinggal di Sayang-Sayang bersama kedua orang tuanya, yakni pak Bedul dan ibu Demah. Namun keduanya bercerai, lalu Ida kecil dibawa oleh ibunya berjualan obat ke Kalimantan.
“Kedua orang tua Ida Dayak bercerai waktu ia masih kecil. Lalu Ida dibawa oleh ibunya (Demah) jualan obat ke Kalimantan. Di Kalimantan Demah menikah dengan orang Dayak,” tutur Nurnah.
Baca juga: Viral! Minyak Bintang Ida Dayak: Pengobatan Alternatif, Mengapa Diminati?
Lanjutnya, setelah menikah dengan orang Dayak, Demah bercerai dan memutuskan balik ke Pulau Lombok. Kemudian ia kembali berjualan obat di berbagai tempat di Lombok. Setelah berselang lama, Demah kembali ke Kalimantan bersama putranya, yakni Andri.
“Kalau Ida Dayak menikah dengan orang Jawa. Dari dulu Ida sudah keliling jualan obat ke berbagai tempat. Dulu Ida sering pulang ke Lombok dan saya dikasih baju,” ungkap Nurnah.
Pengakuan Nurmah ini banyak diragukan oleh warganet, tapi Nurmah menginformasikan dengan Membalas “@fany biar makin percaya ni denger cerita papuk gw yg satuan yg sering diajak jualan obat sma ibu @IDA DAYAK FANS pas masih di Lombok☺️ Yg ga percaya juga gpp asal jangan ngomong yg kurang baik didengar ya gaes☺️🥰.”
Baca juga: Dituding Menipu, Ida Dayak: Langsung Ketemu, Tidak Ada Pendaftaran, Tidak Pakai Uang
Ida Dayak sebelumnya kerap membantu warga dengan pengobatan alternatifnya dari pasar ke pasar. Satu lokasi ke lokasi lainnya.
Dalam praktiknya, Ida Dayak terlihat mengenakan pakaian khas dayak. Mulai dari rompi, hingga sejenis topi tradisional yang ia gunakan.
Setiap, mengobati pasien, Ida Dayak tidak pernah memungut biaya.
Baca juga: Gara-Gara Kuliti Ida Dayak, Ratusan Pasukan Merah datangani Pesulap Merah di Jakarta, Apa Benar?
“Enggak boleh bayar, gratis ya. Enggak boleh ngambil uang. Datang ke sini, saya obati, langsung pulang,” kata Ida Dayak dalam salah satu tayangan videonya saat mengobati pasien.
Ida Dayak juga terlihat kerap menari saat memberikan pengobatan. Dalam beberapa tayangan yang viral, dia juga membantu orang lumpuh, bahkan ada pasien yang tak bisa bicara turut menjadi pasiennya.
Belakangan ini, Ida Dayak makin dikenal saat melakukan praktik di Bogor dan Depok. Jalanan macet, pengunjung berdesakan berharap tuahnya.
Ada yang patah tulang. Tak sedikit yang lumpuh berharap bisa berjalan kembali.
Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin dan Moeldoko Akhirnya menjadi Pasien Ida Dayak
Ida Dayak bahkan diundang Polres Bogor untuk mengobati ratusan warga dan anggota polisi, Rabu (22/3). Selain menari dan pakaian khas Dayak, ada minyak bintang yang ia bawa sebagai ‘senjata ampuh’ untuk mengobati pasien.
Minyak bintang merupakan obat yang kerap digunakan orang Kalimantan sejak masa perang dulu. Obat ini disebut-sebut cukup ajaib, mampu mengobati luka akibat perang.
Selain mengobati luka, minyak bintang juga dikenal secara turun-temurun memiliki kesaktian mengobati patah tulang, tulang remuk hingga terkilir.
Secara historis, minyak bintang merupakan salah satu dari ilmu magis yang berkembang dalam masyarakat Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Minyak bintang sudah didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda Kemendikbud pada 2011.
Dikutip dari website Kemendikbud, tujuan orang mempelajari ilmu minyak bintang ini adalah untuk bisa bertahan dan menyerang musuh. Ilmu ini masa dulunya dipelajari karena masih seringnya terjadi peperangan antarsuku.
Ilmu minyak bintang ini dapat diperoleh dengan cara dibeli (temaai) sebesar lima sampai sepuluh antang. Pada masa dulu nilai sebesar ini sangatlah besar sehingga tidaklah mengherankan bila jumlah orang yang mampu memiliki ilmu ini sangat sedikit.
“Seseorang yang memiliki ilmu minyak bintang ini biasanya akan kurang minatnya untuk mempelajari ilmu lainnya. Keistimewaan dari ilmu minyak bintang ini menurut kepercayaan masyarakat adalah dapat menghidupkan pemiliknya yang mati terbunuh,” demikian penjelasan Kemendikbud.
Bila bintang-bintang di langit sudah tampak, niscaya pemilik ilmu ini akan dapat hidup kembali. Di saat itu minyak bintang ini ‘diambil’.
Adapun cara pemakaian dari ilmu minyak bintang ini menurut Kemendikbud adalah dengan meminum beberapa tetes minyak bintang pada malam hari. Praktik itu diyakini akan dapat bertahan seumur hidup.
“Walaupun ampuh, minyak bintang ini juga ada batasnya di mana ilmu ini hanya bermanfaat bagi pemilik ilmu, tetapi tidak dapat menolong orang lain. Selain itu ilmu ini tidak akan berguna apabila pemilik ilmu ini ketika terbunuh organ tubuhnya dipotong-potong terpisah dan dikuburkan saling berjauhan,” tulisnya.
“Sehingga pemilik ini tidak dapat hidup lagi. Fungsi sosial dari ilmu ini pada masa lalu adalah sebagai penambah semangat untuk membela sukunya masing-masing dalam perang suku,” tutupnya. (sn03)