Home Berita Settingan Menang Satu Putaran, Skenario yang di Paksakan?

Settingan Menang Satu Putaran, Skenario yang di Paksakan?

Oleh: Muslim Arbi

Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu

Susah untuk mengatakan kalau paslon Capres 02 menang dengan tidak settingan.

Bagaiman tidak?

Baru pada tahap Hitung Cepat saja. Sudah klaim menang dan syukuran?

Padahal kalau mau jujur. Kebelet amat menang? Padahal hitungan cepat itu baru ambil sampel 2000 TPS dari 800 ribu TPS lebih.

 

Tunggu dulu kenapa? Tunggu sampai hitung manual KPU selesai. Apalagi banyak komplain kecurangan di mana-mana.

 

Belum apa-apa. Baru sebagian kecil hitungan masuk sudah klaim menang.

 

Itu klaim menang yang sangat aneh.

Emang Kerja KPU, Bawaslu dan DKPP sudah tidak dianggap lagi?

 

Kalau mau menang tanpa lagi dengan cara memandang kerja KPU, Bawaslu dan DKPP lagi ya?

 

Apakah karena KPU, Bawaslu dan DKPP adalah timses yang mudah di atur dan di perintah?

 

Kalau begitu cara bernafsu klaim menangkan pilpres tanpa menunggu hasil rekapitulasi KPU. Ngapain aja di adakan Pemilu dan Pilpres?.

 

Apakah Lembaga-lembaga SurePay sudah bisa di jadikan rujukan di tambah dengan Quick Count saja sebagai pemberi legitimasi hasil pilpres. Kan cukup bukan?

 

Kan tidak perlu lagi ada KPU, Bawaslu dan DKPP. Di tambah lagi itu uang APBN.

 

Sedangkan SurePay dan Quick Count perusahaan swasta penjual jasa bukan?

 

Jadi ngapain lagi ada pilpres dan Pemilu yang abiskan dana besar.

 

Kalau untuk cepat-cepat dapatkan hasil untuk segera berkuasa. Kenapa tidak seja Presiden keluarkan Keppres untuk menetapkan Anak nya dan Mentri segera saja sebagai wakil dan Presiden bukan?

 

Tidak perlu lagi ada capres dan Pemilu..lebih enak toh.

 

Jadi sebaik nya Presiden Joko Widodo keluarkan saja Keppres untuk menetapkan Prabowo dan Gibran sebagai Presiden dan wakil.

 

Tidak perlu lagi pake UU dan Pemilu toh. Lebih murah dan lebih mudah serahkan kekuasaan kepada mantan Mentri dan Anak nya sebagai penerusnya. Bagus bukan?

 

Margonda Raya:

15 Pebruari 2024

Previous articlePanglima TNI dan Kapolri Cek Kesiapan Pasukan Pengamanan Pemilu 2024 di Silang Monas
Next articleFilm Dirty Vote: Fakta, Tapi Baru Bagian Kecil Dari Kerusakan Rezim Otoriter
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.