Maluk, sumbawanews.com – Setiap hari Pemerintah Desa Pasir Putih Kecamatan Maluk, mencatat kepindahan warga ke Desa Pasir Putih. Sejauh ini, masih didominasi dari dalam NTB dan Pulau Sumbawa.
“Setiap hari kita menerima pindahan dari luar datang ke Maluk ini. Sekitar 3 sampai 6 orang setiap hari, bahkan lebih dari itu. Masih sebatas lokal NTB. Sumbawa, Bima, Dompu, dan Pulau Lombok. Ada yang dari Jawa tapi masih banyak lokal NTB,” kata Ahmadi Mahmudi Amin, Kepala Desa Pasir Putih, Kecamatan Maluk, di ruang kerjanya Kamis (04/05).
Baca Juga : Pemdes Pasir Putih Akan Tata Pantai Pasir Putih
Diungkapkan, selain WNI, juga terdapat puluhan pekerja asing yang telah menetap di Pasir Putih. “Orang asing juga banyak, kebetulan kita data juga orang asing. Kita ada puluhan. Ada yang kos-kosan, kontrak rumah,” jelasnya.
Dikatakan, banyak warga di Pasir Putih memberikan dampak terhadap geliat UMKM dan usaha sejenisnya. Seperti Kos-kosan warung makan dan ojek.
Baca Juga : UMKM di Maluk Menggeliat Kembali
“Alhamdulillah bisa hidup kembali. Daripada sebelum-sebelumnya, pasca covid. Itu kemarin lumpuh sangat. Alhamdulillah sudah menggeliat semua,” tuturnya.
Namun, saat ini Pemdes Pasir Putih dihadapkan dengan fenomena sampah. Sebab dibeberapa titik kerap ditemukan penumpukan Sampah di dalam pemukiman warga.
“Cuma yang jadi kendala kita adalah sampah. Karena banyak orang, sampahnya juga banyak. Ini kami anggap serius, karena dibeberapa tempat ada tumpukan sampah,” ujarnya.
Sehingga, pengangkutan sampah lebih diintensifkan kembali, termasuk menggalakkan gotong royong. “Teman-teman yang menyangkut sampah lebih rutin lagi menyisir. Kita gelakkan gotongroyong untuk menanggulangi sampah-sampah yang dibuang sembarangan ini. Karena petugas sampah mengambil sampah di rumah-rumah penduduk yang sudah disiapkan. Diluar itu, kita gotong royong. Kemarin kita fokuskan ke pantai pasir putih,” kata Kades Pasir putih.
Baca Juga : Mantan Kades Pasir Putih di Vonis 5 Tahun Penjara
Sedangkan untuk menyiapkan tenaga kerja yang siap bersaing, warga Pasir putih telah diarahkan untuk mendapatkan pelatihan kerja. “Ketenagakerjaan, artinya persaingan akan ketat. Teman-teman lokal sini harus mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan. Karena yang datang tentunya lebih siap dengan skillnya. Alhamdulillah, pemda melalui BLK di Tano membuka untuk pelatihan. Teman-teman ini kita arahkan kesana, sehingga mereka nanti mampu bersaing dengan yang datang hari ini,” ucap dia. (Using)
