Beirut, sumbawanews.com – Petinggi Hizbullah Lebanon, Sayyed Hasan Nasrallah, Kamis (19/09) mengatakan, Apa yang terjadi dalam dua hari terakhir ini perlu dievaluasi dan diambil sikap. Dan Dalam operasinya, musuh melampaui semua kendali, peraturan dan garis merah.
“Yang terjadi adalah ribuan pager menjadi sasaran, diledakkan, dan terus bertambah. Semua kontrol dan garis merah dilanggar,” kata dia.
Baca Juga: Ribuan Perangkat Elektronik dan Komunikasi Meledak di Lebanon
Dikatakan, Beberapa pemboman terjadi di rumah sakit, pasar, jalan umum, rumah, dan tempat-tempat yang sebagian besar dihuni oleh warga sipil. Puluhan orang tewas termasuk anak-anak, dan ribuan orang terluka. Kemudian Pada hari Rabu, puluhan orang tewas dan ratusan orang yang terluka.
“Pada hari Rabu, mereka meledakkan perangkat nirkabel. Akibat serangan itu, puluhan tewas. Tujuannya adalah untuk menargetkan sekelompok pager yang terdiri dari lebih dari 4.000 perangkat, dan setelah meledak, mereka bermaksud membunuh 4.000 orang dalam satu menit,” ucapnya.
Jika dipersingkat dua hari ini menjadi satu menit pada hari Selasa dan satu menit pada hari Rabu, Israel ingin membunuh 5.000 orang dalam dua menit. “Kita akan mengadopsi istilah pembantaian untuk menggambarkan apa yang terjadi pada hari Selasa dan Rabu, istilah lain untuk menambah kejahatan musuh. Kejahatan perang atau deklarasi perang,” jelasnya.
Dikatakan, beberapa peralatan tidak berfungsi. Dan tujuan membunuh 5.000 orang sebagian besar berhasil digagalkan.
Ia menyebutkan, telah membentuk beberapa komite investigasi untuk mempelajari semua teori tentang apa yang terjadi. “Saya tidak akan terburu-buru membahas sisi teknisnya, karena saya menunggu kepastian dari investigasi yang sedang kami lakukan. Perang adalah sebuah kontes. Suatu hari kita menang melawan musuh, dan suatu hari musuh menang melawan kita,” katanya. (Using)