Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Bakal Calon Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, Jum’at (20/09) mengungkapkan, pasangan Iqbal-Dinda sempat diremehkan. Namun konsisten dan mendaftar ke KPU NTB dengan dukungan 10 partai politik.
“Alhamdulillah meskipun diremehkan oleh semua orang. Pelan tapi pasti, tanggal 29 lalu bersama Ibu Dinda kita resmi mendaftar ke KPU dengan dukungan 10 partai,” katanya, saat pengukuhan tim relawan di Kabupaten Sumbawa.
Baca Juga: Iqbal Beber Solusi Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di NTB
Ia mengungkapkan, pasangan Iqbal-Dinda solid sejak awal terbentuk hingga mendaftar ke KPU. “Kita tidak pernah ganti pasangan. Ada orang gonta-ganti pasangan, ada orang ambil pasangan karena mahar dan lainnya. Saya tidak,” beber dia.
Dikatakan, keputusan berpasangan dengan Ibu Dinda melalui proses istikharah. Meskipun awalnya Ibu Dinda menolak dan ingin mundur dari dunia politik.
Namun ia bersikukuh untuk berpasangan dengan Ibu Dinda, karena memiliki kegelisahan yang sama terhadap NTB. Dan memiliki kerinduan yang sama untuk menjadikan NTB daerah yang membanggakan.
“Bukan NTB yang hari ini 10 provinsi termiskin se- Indonesia. Dan ini membutuhkan orang-orang yang sudah selesai dengan persoalan hidupnya. Bukan orang yang ingin menjadi gubernur karena ingin menambah kekayaan,menambah lembaga pendidikan, tabungan, apalagi untuk menambah istri,” kata dia.
Sehingga penolakan dari Ibu Dinda, semkain memotivasi untuk tetap berpasangan dengan Ibu Dinda. “Kita butuh orang-orang yang sudah selesai dengan dirinya. Sehingga seluruh energinya akan dicurahkan untuk mengurus NTB,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, saat ini banyak fitnah, black campaign. Namun hal tersebut musti dilihat dari sisi positif.
“Tenang. Berarti kita berhasil dan diperhitungkan. Jadi tidak usah khawatir, tidak perlu reaktif, tidak perlu marah,” katanya.
Ia meminta relawan untuk tetap fokus untuk memenangkan Iqbal-Dinda yang mengusung tagline Bangkit Bersama. “Ini pengakuan tulus dari Iqbal-Dinda, bahwa tidak bisa mengerjakan pekerjaan ini sendiri. Harus bersama-sama membangun dan memperbaiki NTB,” ucap dia.
Ia menjelaskan, NTB merupakan provinsi kaya raya, baik dari sisi pertanian, keindahan alam, pertambangan, orang pekerja keras, dan lainnya. “Tapi kita belum keluar dari 10 provinsi termiskin se-Indonesia, berarti ada yang salah. Tata kelola yang salah, kita salah mengelola provinsi ini,” jelas Iqbal.
Sehingga perlu membawa paradigma baru, pengalaman baru dan jaringan baru untuk mengelola NTB. Yang berarti NTB membutuhkan pemimpin yang baru. Dan dirinya maju menjadi bakal calon gubernur merupakan panggilan jiwa sejak puluhan tahun lalu.
Indah Dhamayanti Putri Menyampaikan Terima kasih atas penerimaan dan dukungan masyarakat selama dua hari iqbal-dinda berada si Kabupaten Sumbawa. Dan mengapresiasi seluruh tim relawan dan tim Koalisi. Sehingga akan membawa iqbal-dinda mampu meraih kemenangan dalam pilkada.
“Insya allah apa yang saya saksikan di sumbawa. Akan saya sampaikan kepada kabupaten/kota lain. Khusus membakar semangat tim dan masyarakat di Bima dan Dompu,” ucapnya.
Ia menyakini, dengan dukungan masyarakat dan tim, Iqbal-dinda akan mempu meriah kemenangan dalam pilkada mendatang. “Yakinlah bahwa apa yang kita laksanakan hari ini, akan kita lihat dan kita banggakan hasilnya bersama pada 27 November mendatang,” katanya.
Ketua Tim Relawan Pemenangan Kabupaten Sumbawa, Sudirman, S. IP., pada pengukuhan tersebut menyampaikan malam pengukuhan ini adalah sejarah dan titik awal perjuangan di Kabupaten Sumbawa.
Sudirman menegaskan bahwa orang Sumbawa sangat egaliter dan bisa menerima siapapun sebagai pemimpinnya.
“Sampai malam ini falsafah orang Sumbawa tidak akan berubah yakni Mana Tau Barang Kayu Lamen To Sanyaman Ate Nan Si Sanak Parana, ” ungkap Sudirman.
Falsafah tersebut mengandung makna meski seseorang berasal dari luar suku Sumbawa namun bisa menyenangkan hati maka dialah sanak saudara.
Mantan Ketua KPU Sumbawa tersebut mengutarakan di hadapan Lalu Muhammad Iqbal agar tidak ragu dengan kapasitas tim pemena gan karena berisi tokoh-tokoh yang jaringannya mantap.
“Saya dipercaya sebagai tim relawan hanya sebagai pengatur ritme tapi para relawanlah yang bekerja sampai TPS sampai tanggal 27 November,” tambahnya.(Using)
