Beirut, sumbawanews.com – Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sayyed Hasan Nasrallah, pada upacara peringatan hari ke 7 syahidnya Komandan Jihadi Lebanon, Fawad Shekar (Syed Mohsen) Selasa (06/08) menegaskan, Jawaban Hizbullah dan Iran Sudah Pasti tetapi tertunda. Iran akan menanggapi pembunuhan Haniyeh. Hizbullah juga menganggap dirinya wajib bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh.
Baca Juga: Sebut Amerika Mengancam Lewat Israel, Hizbullah: Halo dan Selamat Datang
“Tanggapan Iran dan Hizbullah terhadap Israel sudah pasti. Respons kita akan lambat dan lambat, yaitu lambat. Penantian Israel selama satu minggu adalah bagian dari respons dan hukuman. Yaman juga siap menanggapi pembunuhan Haniyeh. Kabinet, tentara, pemukim Israel menunggu serangan kami,” katanya.
Dikatakan, Hizbullah tidak meminta Iran terlibat perang permanen. Tapi Hizbullah hanya menginginkan dukungan mereka.
Menurutnya, Israel tidak lagi sekuat dulu, termasuk kekuatan pertahanannya. Dan Israel menginginkan bantuan dari Amerika dan negara-negara Barat untuk melindungi dirinya sendiri, karena Israel tidak mampu melindungi dirinya sendiri.
“Israel takut dengan tanggapan Iran dan Hizbullah dan meminta bantuan Amerika Serikat dan negara-negara Barat,” ucapnya.
Hizbullah tidak akan membiarkan Netanyahu dan Zionis mengalahkan perlawanan di Gaza dan Tepi Barat. Zionis menginginkan negara Yahudi dibentuk di Tepi Barat dan Jalur Gaza dan tidak peduli jika orang Palestina tinggal di tempat tersebut.
“Setiap orang harus memahami bahaya besar dari kejahatan Zionis. Setelah melewati semua lini, Israel akan memasuki tahap yang sangat berbahaya. Tujuan perang ini bukan untuk menghancurkan Israel saat ini. Tujuan perang ini adalah untuk mencegah kemenangan Israel,” jelasnya. (Using)