Moscow, sumbawanews.com – Pernyataan Darurat oleh Markas Besar Koordinasi Bersama Federasi Rusia untuk Tanggap Kemanusiaan di Ukraina, Rabu (15/02) menyebutkan, Rezim Kiev, didukung oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, sedang menyelesaikan persiapan untuk provokasi informasi berskala besar (‘acara besar’). Untuk menuduh Federasi Rusia atas dugaan ‘pelanggaran berat’ Konvensi Keselamatan Nuklir selama operasi militer khusus menjelang Sesi Khusus Darurat Kesebelas Majelis Umum pada 22 Februari.
Untuk tujuan ini, perwakilan rezim Kiev bermaksud untuk menyajikan ‘bukti kuat’ kepada komunitas internasional yang diduga mengonfirmasi bahwa ada ‘kontaminasi radioaktif di wilayah signifikan Ukraina’. Yang muncul pada Februari–April 2022 sebagai akibat dari tindakan tentara Rusia di PLTN Chernobyl dan di ‘zona pengecualian’.
Dikatakan, Provokasi besar-besaran rezim Kiev terutama dimaksudkan untuk menciptakan suasana negatif dan memaksakan tekanan politik pada para pemimpin negara yang menentang sanksi Barat terhadap Rusia. Atas dasar ‘wawancara’ palsu dengan personel Chernobyl NPP, ‘bukti’ palsu sedang disiapkan tentang ‘prajurit Rusia yang menjarah bahan radioaktif, larutan kimia, dan peralatan yang terkontaminasi radiasi’ dan dugaan pemindahan oleh pasukan Rusia ‘barang yang mengandung radionuklida berbahaya ‘ di luar ‘zona eksklusi’, mengakibatkan ‘iradiasi penduduk di wilayah yang diduduki sementara’.
Selain itu, dana telah dialokasikan untuk membuat situs web khusus untuk menyebarkan konten palsu dalam berbagai bahasa, terutama di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Amerika Tengah dan Latin, serta negara-negara Afrika. Sementara itu, banyak misi IAEA ke pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl (pada bulan April, Juni, November 2022, dan Januari 2023) memverifikasi bahwa latar belakang berada dalam parameter normal di fasilitas dan area sekitarnya. (Using)
