New York, sumbawanews.com – Vasily Nebenzya, Perwakilan Tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa pada pertemuan Dewan Keamanan PBB terkait serangan Israel terhadap Iran, Jum’at (14/06) mengatakan, Pada malam tanggal 13 Juni, Israel melancarkan serangkaian serangan besar-besaran di wilayah Republik Islam Iran. Serangan tersebut menargetkan kota-kota yang sedang tidur, infrastruktur sipil, dan fasilitas nuklir damai di bawah perlindungan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Baca Juga: Israel Serang Iran
Federasi Rusia mengutuk keras tindakan Israel. Dan Petualangan militernya mendorong kawasan itu ke ambang perang besar.
“Tanggung jawab atas semua konsekuensi tindakan ini sepenuhnya berada di tangan pimpinan Israel dan mereka yang mendorongnya. Tanggung jawab atas apa yang terjadi tidak hanya berada di tangan Negara Israel, tetapi juga di tangan sekutu terdekatnya,” kata dia.
Menurutnya, ini merupakan akibat langsung dari kolusi negara-negara Barat , yang selama berbulan-bulan dengan sengaja dan metodis mengobarkan histeria anti-Iran baik di Dewan Keamanan PBB maupun di Dewan Gubernur IAEA. “Negara-negara ini bahkan tidak mencoba menemukan solusi konstruktif untuk krisis seputar Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) dan Resolusi Dewan Keamanan 2231 yang menyetujuinya,” jelasnya.
Ia menilai, Semua permasalahan seputar JCPOA bermula dari penarikan diri sepihak Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir pada tahun 2018. Serta keengganan mendasar Inggris Raya, Prancis, dan Jerman untuk memenuhi kewajiban mereka sesuai dengan Rencana tersebut. Termasuk menciptakan kondisi bagi Teheran untuk menerima keuntungan material dari pencabutan sanksi sepihak oleh Uni Eropa, yang berlaku hingga tahun 2015.
“Dan kemudian mereka bahkan melanjutkan tekanan sanksi sepihak yang melanggar Pasal 25 Piagam PBB. Uni Eropa ikut serta dalam tekanan ini, mengabaikan tugasnya sebagai koordinator yang tidak memihak dari Komisi Gabungan JCPOA,” ungkap dia.
Ditambahkan, Serangan yang tidak beralasan terhadap wilayah kedaulatan Iran, serangan yang ditargetkan terhadap fasilitas infrastruktur nuklir yang damai tidak dapat dibenarkan . Masyarakat internasional tidak boleh dan tidak dapat bersikap acuh tak acuh terhadap provokasi semacam itu.
“Membiarkan tindakan semacam itu merupakan jalan menuju perang besar di kawasan tersebut dan ancaman serius bagi keamanan global,” tegasnya. (Using)
