Moskow, sumbawanews.com – Kementerian Luar Negeri Rusia, Selasa (01/10) mengungkapkan, Pada malam Selasa, 1 Oktober, Israel memulai operasi darat di Lebanon. Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan terbatas dan lokal di wilayah Lebanon yang bertujuan menghancurkan infrastruktur Hizbullah di wilayah perbatasan.
Baca Juga: Jika Rudal Jarak Jauh Ditembak ke Rusia, Putin: Berarti Partisipasi Langsung NATO, AS dan Eropa
Diungkapkan, aat ini, kendaraan lapis baja yang didukung oleh penerbangan dan artileri telah menginvasi Lebanon. Pada saat yang sama, tentara Lebanon dilaporkan meninggalkan posisinya di kawasan Garis Biru dan mundur lebih jauh ke dalam negeri.
Selain itu, ada laporan mengenai puluhan kematian warga sipil Lebanon . Sifat gabungan dari invasi Israel, yang melibatkan semua cabang militer, menunjukkan bahwa jumlah korban akan terus meningkat.
“Jelas bahwa langkah yang diambil oleh kepemimpinan militer-politik Israel setelah pembunuhan sejumlah pemimpin Hizbullah, akan meningkatkan eskalasi kekerasan di kawasan Timur Tengah,” katanya.
Rusia mengutuk keras serangan terhadap Lebanon dan menyerukan kepada otoritas Israel untuk segera menghentikan permusuhan, menarik pasukan dari wilayah Lebanon dan memulai pencarian nyata cara damai untuk menyelesaikan konflik Timur Tengah.
“Kami menyatakan solidaritas dengan para pemimpin dan rakyat Lebanon yang bersahabat, yang menjadi sasaran agresi bersenjata. Kami dengan tulus turut berbela sungkawa kepada keluarga dan teman-teman para korban,” tegasnya. (Using)