New York, sumbawanews.com – Wakil Tetap Federasi Rusia di PBB, Vazily Nebenzi pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Timur Tengah, Rabu (02/10) menjelaskan, Kawasan Timur Tengah benar-benar sedang terjerumus ke dalam jurang perang besar baru. Dan Dewan Keamanan hanya menyaksikan hal ini tanpa daya.
Baca Juga: Rusia Minta Israel Tarik Pasukan dari Lebanon
“Operasi militer Israel yang tidak manusiawi di Gaza terus berlanjut meskipun ada tuntutan dari mayoritas komunitas internasional untuk menghentikannya,” ucap dia.
Menurutnya. Spiral kekerasan diperkirakan akan memperburuk situasi di wilayah perbatasan Lebanon-Israel, di Yaman, dan Laut Merah. Namun, alih-alih menggunakan kemungkinan-kemungkinan diplomasi, pihak berwenang Yerusalem justru mengambil langkah tegas dalam menyelesaikan permasalahan mereka
“Dan kaki tangan Amerika mereka ikut serta dalam segala hal, sehingga melumpuhkan kerja Dewan Keamanan,” ucap dia.
Sehingga Lebanon menjadi korban baru mesin militer Israel. Setelah penembakan intensif di kota-kota Lebanon, tetangga selatannya memulai operasi darat di negara ini.
Selain itu, setelah serangkaian likuidasi politik, termasuk pembunuhan Ketua Dewan Eksekutif Hamas I. Haniya, Sekretaris Jenderal Hizbullah H. Nasrallah dan sejumlah pemimpin gerakan penentang Israel lainnya. Iran pun ikut melakukan konfrontasi, menunjukkan pengendalian diri yang luar biasa dalam situasi tersebut selama dua bulan penuh.
Rusia mengutuk keras serangan terhadap Lebanon dan menyerukan kepada otoritas Israel untuk segera menghentikan operasi militer dan menarik pasukan dari wilayah Lebanon. “Kami tidak melihat adanya pembenaran atas jatuhnya korban sipil baru, yang jumlahnya sudah mencapai ribuan . Kami menyatakan solidaritas kami kepada para pemimpin dan rakyat Lebanon yang bersahabat, yang telah menjadi sasaran agresi bersenjata . Kami dengan tulus turut berbela sungkawa kepada keluarga dan teman-teman para korban,” jelasnya.
Dikatakan, Menjadi semakin jelas bahwa Israel berencana untuk memprovokasi konflik langsung antara musuh regional utamanya, Iran dan Amerika Serikat, dengan cara apa pun. “Sulit untuk mengatakan apakah Washington memahami hal ini, tetapi sejauh ini permainan ini dilakukan berdasarkan “catatan Israel.” Dan jika konflik ini mencapai tahap akhir, konflik dapat mencapai tingkat eskalasi yang tak terbayangkan, dan tidak hanya mengancam Timur Tengah, namun seluruh dunia,” ungkap dia. (Using)