Moscow, sumbawanews.com – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, Kamis (29/09) waktu setempat mengatakan, Rusia berencana untuk mengadakan pertemuan formal Dewan Keamanan PBB. Pertemuan tersebut sehubungan dengan provokasi atas pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2.
“Pada hari Selasa, Nord Stream AG melaporkan tentang kerusakan yang belum pernah terjadi yang mempengaruhi tiga jalur pipa gas Nord Stream 1 dan Nord Stream 2,” kata dia.
Ia memperingatkan Presiden Amerika Serikat – Joe Biden atas insiden pada Nord Stream 1 dan Nord Stream 2. Dan Presiden AS harus menjawab apakah Amerika Serikat melaksanakan ancamannya pada tanggal 25 dan 26 September 2022 ketika keadaan darurat dilaporkan di tiga jalur Nord Stream 1 dan Nord Stream 2.
“Sedangkan dia menyarankan agar itu diledakkan. Pernyataan niatnya didukung dengan janji. Seseorang harus bertanggung jawab atas kata-katanya. Kegagalan untuk memahami apa yang dikatakan tidak membebaskannya dari tanggung jawab. Eropa harus mengetahui kebenaran,” tegasnya. (Using)