Jember, sumbawanews. com – Diduga, ada pengerjaan proyek pavingisasi siluman di Dusun Gumukrejo Desa Karangsono Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pasalnya, proyek pavingisasi tersebut tanpa dipasang papan nama berupa, instansi, anggaran, volume dan waktu pelaksanaan proyek itu. Sehingga, fakta itu membuat warga setempat dan sekitarnya yang melintas di area proyek itu timbul tanda tanya.
Proyek yang dikerjakan di area persawahan tersebut, karena tidak dipampang papan nama proyek, sehingga warga kesulitan mendapatkan informasi terkait proyek tersebut. Mestinya proyek itu tertera nominal anggarannya? Berapa volume kegiatannya? Hingga siapa sebenarnya pelaksana kegiatannya.
Muhammad Sairi, Kepala tukang saat ditemui media mengatakan bahwa pemborong yang mengerjakan pavingisasi tersebut mengaku tidak tahu secara detail. “Saya kurang paham, ” katanya singkat seraya menoleh kepekerja yang lain, dengan wajah penuh harap agar mendapatkan informasi dari tekan tukang yang lain.
Sedangkan, Muhammad Nur Fadli, Kepala Dusun Curahketing Desa Karangsono saat berada dilokasi mengatakan bahwa proyek tersebut dari Kementerian Pusat. “Sumber dananya dari kementerian pusat, panjangnya kurang lebih sekitar 1.300 (meter ;red), lebarnya dua setengah (2,5 Meter ;red),” ucapnya.
Lebih lanjut Nur menjelaskan, bahwa dirinya kurang paham, karena desa hanya sebagai penerima manfaat, dan pihaknya selaku perangkat desa hanya disuruh untuk memantau. “Jadi masalah anggaran, terus pengadaan material itu, saya sebagai kepala dusun tidak tahu, tidak tahu persis, yang punya kompeten namanya pak Ali,” terangnya.
Ketika Ali dikonfirmasi menjelaskan bahwa sumber dana proyek tersebut dari Kementerian Pertanian. “Itu bantuan, dari Kementerian, dana APBN, dari Kementerian, Kementerian Pertanian, Ditjen PSP, ” jelas Ali dengan nada sedikit tinggi.
Ali menambahkan, bahwa itu, yang mengerjakan UPKK Kelompok Tani, tahu? Bahkan ketika ditanya terkait CV pelaksana, terkesan emosi.
“UPKK itu singkatan dari Unit Pengelolaan Kegiatan dan Keuangan, ” sebut Ali masih dengan nada tinggi.
Ali sempat menyebut bahwa kegiatan tersebut dikerjakan dengan swakelola. Namun berdasarkan fakta dari pekerja di lapangan yang bekerja orang diluar Desa Karangsono semua, Ali menjawab, “Eee Pak, kalau paving itu memang pakai tenaga ahli pak, baru tenaga kasarnya orang sana,” ulas Ali membantah. (Muhammad/mia)