Home Berita Produksi Lokal Masih Jauh, Kebutuhan Daging Ayam Hingga 21 Ton Per Hari

Produksi Lokal Masih Jauh, Kebutuhan Daging Ayam Hingga 21 Ton Per Hari

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Kebutuhan konsumsi daging ayam di Kabupaten Sumbawa, saat ini hingga 21 ton perhari. Jumlah kebutuhan tersebut belum mampu terpenuhi oleh produksi local, dengan sekitar lebih dari 80 peternak di Kabupaten Sumbawa.

“Real kita, Per hari untuk satu pasar seketeng saja itu butuh 7 ton daging ayam yang dibutuhkan. Kalau se-kabuapten sumbawa bisa 19-21 ton per hari. Keterpenuhan dari produksi lokal kita sangat kurang. Jauh dibawah itu,” kata Khaeruddin, Kepala Bagian Ekonomi Setda Sumbawa, di ruang kerjanya, Kamis (22/06).

Baca Juga:Dipantau Pusat, Akan Digelar Pasar Pangan Murah Jelang Idul Adha

Diungkapkan, sedangkan di Kabupaten Sumbawa saat ini, terdapat sekitar 80-an peternak yang terhimpun dalam asosiasi peternak ayam lokal. “Memang ada kegelisahan mereka untuk menyaingi harga daging ayam beku dari luar. Memang terus terang, ada kebijakan didalam penjualan DOC serta penjualan pakannya. Yang bagi masyarkat teman-teman kita lokal ini, ada semacam keharusan yang membuat mereka terkungkung untuk tidak bisa bermain harga secara baik. Sehingga mereka, mau tidak mau agak kalah bersaing sedikit dengan daging beku yang masuk sumbawa,” jelasnya.

Dijelaskan, pemerintah daerah tidak dapat menghalangi pasokan dari luar, untuk mengaja daya beli masyarakat. “Kita harus menjaga daya beli masyarakat, agar jangan sampai ada kenaikan harga. Agar paling tidak daya jangkau masyarakat untuk mendapatkan nutrisi dari daging ayam itu, terjangkau,” ucap dia.

Baca Juga: Tentang LPG Bersubsidi, Ini Penjelasan Kabag Ekonomi Setda Sumbawa

Disebutkan, sejauh produksi local belum dapat mengatur kesinambungan produksi. Hingga harus ada komunikasi dan koordinasi dengan pihak lain sebagai pemasok, agar ada penyesuaian. Dan Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa tetap melakukan pemantauan.

“Peternak dan yang mendatangkan ini berbeda, sehingga ini yang butuh komunikasi agar ada penyesuaian sehingga tidak ada gejolak. Itu yang kita sarankan kemari. Sehingga oleh dinas peternakan, itu dikomunikasikan. Dipantau terus. Misalnya, saat akan panen raya (peternak local) maka izin ditahan dulu. Agar suplay dan demandnya stabil. Dan itu yang dilaksanakan oleh dinas peternakan, hasil rapat kemarin,” tuturnya. (Using)

Previous articleLomba Fotografi Hari Bhayangkara ke 77, Hasil Jepretan Fotografer Penrem 162/WB Raih Juara III
Next articleTNI Kembali Gagalkan Penyelundupan Ganja di Perbatasan RI-PNG
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.