Brussels, sumbawanews.com – Perwakilan Tinggi Uni Eropa, Kamis (26/09) menyatakan sangat prihatin dengan konfrontasi militer antara Israel dan Hizbullah, yang dimulai pada tanggal 8 Oktober. Dan meningkat dalam serangan baru-baru ini di daerah berpenduduk padat.
“Kami menyesalkan harga mahal yang harus dibayar oleh warga sipil, termasuk anak-anak dan staf PBB, dan mendesak agar Hukum Humaniter Internasional dihormati dalam segala situasi,” ucapnya.
Dikatakan, Eskalasi lebih lanjut akan memiliki konsekuensi dramatis bagi kawasan dan sekitarnya. Resolusi Dewan Keamanan PBB 2749, yang diadopsi dengan suara bulat pada 28 Agustus 2024, mendesak agar semua aktor terkait menerapkan tindakan segera menuju de-eskalasi.
“Kami mendesak kedua pihak untuk segera menerapkan gencatan senjata di Garis Biru yang secara efektif dan segera mengakhiri semua ancaman lintas batas, dan untuk bekerja menuju implementasi penuh dan simetris dari resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, untuk memastikan kembalinya populasi pengungsi di kedua belah pihak dengan aman sebagai bagian dari penyelesaian yang dinegosiasikan lebih luas. Uni Eropa menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memobilisasi dukungan terhadap upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk tujuan itu. Kami memuji dan sangat mendukung upaya Prancis dan Amerika Serikat untuk mencapai gencatan senjata yang dinegosiasikan. Kami menyerukan kepada semua pihak untuk melindungi dan mendukung misi penting UNIFIL,” ucapnya.
Uni Eropa menegaskan kembali dukungannya yang kuat terhadap lembaga-lembaga negara Lebanon, termasuk Angkatan Bersenjata Lebanon, dan siap membantu Lebanon keluar dari kebuntuan politiknya. Negara-negara anggota Uni Eropa memiliki tradisi panjang dalam mendukung Lebanon.
“Kini setelah negara itu menghadapi masa-masa sulit, rakyat Lebanon dapat yakin bahwa negara-negara anggota dan Uni Eropa akan terus mendukung mereka,” katanya. (Using)