Washington, DC., sumbawanews.com – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dari Gedung Putih, Sabtu (19/02) waktu setempat menyatakan, Rusia masih bisa memilih diplomasi. Dan belum terlambat untuk mengurangi ketegangan.
“Kami menyerukan rencana Rusia. Bukan karena kami menginginkan konflik, tetapi karena kami melakukan segala daya kami untuk menghilangkan alasan apa pun yang mungkin diberikan Rusia untuk membenarkan invasi ke Ukraina,” kata Presiden Amerika Serikat.
Ditegaskan, namun apabila Rusia tetap menjalankan rencananya, maka akan menanggung konsekuensi atas keputusan tersebut. “Jika Rusia mengejar rencananya, itu akan bertanggung jawab atas bencana dan perang pilihan yang tidak perlu,” jelasnya.
Disebutkan, Amerika Serikat telah melihat laporan tentang peningkatan besar pelanggaran gencatan senjata oleh pejuang yang didukung Rusia yang mencoba memprovokasi Ukraina. Selain itu, Amerika Serikat juga terus melihat lebih banyak disinformasi yang didorong ke publik oleh Rusia.
“Semua ini sesuai dengan pedoman yang digunakan Rusia sebelumnya. Amerika Serikat dan Sekutu serta mitra kami akan mendukung rakyat Ukraina. Kami akan meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakannya.
Ditegaskan, AS siap menjatuhkan sanksi berat kepada Rusia jika Rusia terus menginvasi Ukraina. “Faktanya tetap, pasukan Rusia saat ini mengepung Ukraina dari Belarus hingga Laut Hitam di selatan, dan di sepanjang perbatasan Ukraina,” ucapnya Presiden AS.
Dan AS memiliki alasan untuk percaya, bahwa pasukan Rusia sedang merencanakan dan berniat untuk menyerang Ukraina dalam beberapa hari mendatang. “Saya katakan lagi, Rusia masih bisa memilih diplomasi. Belum terlambat untuk mengurangi ketegangan dan kembali ke meja perundingan,” kata Joe Biden.
Ancam Rusia dan Pendukung Invasi dengan Sanksi Ekonomi
Sementara di Konfrensi Keamanan Munich 2022, Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris menegaskan, Amerika Serikat dan sekutunya akan menjatuhkan sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia jika terjadi invasi ke Ukraina.
Menurutnya, Rusia terus berbicara tentang kesiapan untuk negosiasi, tetapi mengurangi peluang untuk diplomasi.“Tindakan mereka sama sekali tidak sesuai dengan kata-kata mereka. Saya ingin mengatakan dengan kepastian mutlak bahwa jika Rusia menginvasi Ukraina, Amerika Serikat dan sekutu serta mitranya akan menjatuhkan sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami telah bekerja keras untuk memastikan kami siap menghadapi konsekuensinya,” kata Harris.
Dia mencatat bahwa sanksi keuangan yang luas dan kontrol ekonomi akan diperkenalkan. “Mereka akan menargetkan lembaga keuangan dan industri utama Rusia. Dan kami akan menjatuhkan sanksi kepada mereka yang mendukung invasi tanpa alasan ini,” ucap Harris.
Dia menambahkan Amerika Serikat tidak akan berhenti pada langkah-langkah ekonomi. Dan akan terus memperkuat mitra NATO di sisi timur. (Using)