Amman, sumbawanews.com – Perdana Menteri Yordania, Dr. Bishr Al-Khasawneh mengadakan pertemuan di Dewan Perwakilan Rakyat dengan Presiden dan anggota kantor tetap serta kepala blok dan komite parlemen, Senin (06/11). Pertemuan Untuk menggambarkan upaya Yordania, yang dipimpin oleh Raja Abdullah II, untuk menghentikan agresi di Gaza dan menyalurkan bantuan kemanusiaan dengan cara yang berkelanjutan.
Baca Juga: Presiden Aljazair Minta Zionis Dibawa ke Pengadilan Kriminal Internasional
Ditegaskan Al-Khasawneh, Berlanjutnya agresi berdosa terhadap Jalur Gaza, dengan segala kejahatannya, merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional. Sehingga Penting untuk menghentikan impunitas dan perlindungan yang memberi Israel izin untuk membunuh warga sipil Palestina. Hukum kemanusiaan internasional melarang dan mengkriminalisasi penargetan dan pembunuhan warga sipil tanpa kecuali.
“Kita semua berada di hati satu orang di belakang Yang Mulia Raja, institusi, partai dan warga negara, dalam posisi terhormatnya untuk mendukung perjuangan Palestina dan menghentikan agresi terhadap Gaza. Yordania yang kuat adalah negara yang paling mampu melayani perjuangan Palestina,” ucapnya.
Ditegaskan, Setiap upaya atau menciptakan kondisi untuk mengusir warga Palestina dari Gaza atau Tepi Barat adalah garis merah. Dan Yordania akan menganggapnya sebagai deklarasi perang. (Using)