Dahran, sumbawanews.com – Kantor Berita Arab Saudi – SPA, Rabu (39/03) mengatakan, Aramco JV HAPCO Memulai Pembangunan di Kompleks Kilang dan Petrokimia Baru. Upacara peletakan batu pertama berlangsung hari ini untuk kompleks kilang dan petrokimia terintegrasi utama yang sedang dikembangkan oleh Huajin Aramco Petrochemical Company (HAPCO). Usaha patungan antara Aramco (30%), NORINCO Group (51%) dan Panjin Xincheng Industrial Group (19%) sedang mengembangkan kompleks di kota Panjin, di Provinsi Liaoning, China.
Kompleks tersebut diharapkan akan beroperasi penuh pada tahun 2026. Aramco diperkirakan akan memasok hingga 210.000 barel per hari (bpd) bahan baku minyak mentah ke fasilitas tersebut.
Di antara mereka yang menghadiri upacara peletakan batu pertama adalah Abdulrahman Alharbi, Duta Besar Saudi untuk China; Hao Peng, Sekretaris Komite Partai Provinsi dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Liaoning; Li Lecheng, Wakil Sekretaris Komite Partai Provinsi dan Gubernur Pemerintah Provinsi Liaoning; Liu Shiquan, Ketua Grup Norinco; Wang Bingsen, Sekretaris Komite Partai Kota Panjin; dan Zou Wenchao, Wakil Presiden Grup Norinco.
Wakil Presiden Eksekutif Aramco untuk Hilir Mohammed Y. Al Qahtani mengatakan dalam pidatonya di acara tersebut: “Kompleks ini merupakan landasan dari upaya kami untuk mendukung sektor Hilir terintegrasi kelas dunia di China, karena petrokimia akan memainkan peran penting dalam kesuksesan kita bersama. Setelah selesai, kami yakin HAPCO akan menjadi model bagi industri petrokimia modern China untuk bergerak maju, yang mampu menghasilkan produk rendah karbon, bahan kimia, dan material canggih,” katanya.
Aramco juga mengumumkan telah menandatangani perjanjian definitif untuk mengakuisisi 10% saham di Rongsheng Petrochemical Co. Ltd. yang terdaftar di Shenzhen seharga RMB 24,6 miliar ($3,6 miliar dengan nilai tukar saat ini). Jika digabungkan, kemitraan dengan Rongsheng dan usaha patungan HAPCO akan membuat Aramco memasok total 690.000 bpd minyak mentah ke aset konversi kimia tinggi di Tiongkok, sejalan dengan strateginya untuk mengubah empat juta bpd minyak mentah menjadi bahan kimia pada tahun 2030. (SPA/Using)