Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Saat ini, permintaan dari daerah devisit beras mulai berdantangan ke wilayah surplus atau wilayah produsen, termasuk ke Bulog Sumbawa. Sebab, NTB menjadi salah satu wilayah produsen beras.
“Permintaan terhadap pemenuhan beras itu hampir dari seluruh Indonesia. Karena ada wilayah yang surplus maupun devisit. Sebenarnya sih sudah ada permintaan, karena memang ada daerah-daerah devisit yang memang tidak ada produksi padi. Permintaan itu juga masuk ke seluruh wilayah produsen termasuk sumbawa,” kata Omar Sharif, Kepala Kantor Cabang Bulog Sumbawa, di ruang kerjanya Selasa (07/03).
Diungkapkan, NTB merupakan salah satu daerah produsen di Indonesia, Bersama dengan antara lain Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sulawesi. “Bagi yang devisit, tentu sudah mulai minta,” jelas dia.
Namun pemenuhan terhadap permintaan tersebut, tergantung dari kondisi masing-masing daerah produsen. “Tapi ini pun tergantung kondisi wilayah surplus atau produsen. Kita mengutamakan dahulu pemenuhan stok secara local dahulu. Kalua stok aman untuk daerah, baru kita akan pindahkan ke daerah lain,” jelas Omar.
Dikatakan, wilayah yang telah melakukan penyerapan, saat ini akan melakukan move ke daerah devisit. “Artinya kalua wilayah surplus itu sudah bisa menyerap banyak beras, akan dimove. Itu langsung dan segera. Artinya wilayah produsen semakin banyak, cepat menyerap. Langsung di move. Karena situasinya, wilayah devisit saat ini butuh beras,” tuturnya.
Diungkapkan, Tahun 2022 itu, Bulog Sumbawa melakukan move kepada sekitar lima provinsi di Indonesia. Antara lain Kalimantan Barat, Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur.
Ditambahkan, disampaing pemenuhan oleh bulog, pihak swasta juga terlibat. “Karena untuk pemenuhan beras itu, tidak hanya bulog. Ada swasta juga suplay beras-beras yang jenisnya premium,” imbuhnya. (Using)