Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Surat permintaan bantuan droping air bersih mulai berdatangan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BDBD) Kabupaten Sumbawa. Namun hingga saat ini belum dapat dilanyani karena terkendala anggaran.
“Permintaan dari desa-desa sudah masuk. Anggaran di kita sudah habis. Karena APBD disini cuma Rp 6 juta,” kata M. Nurhidayat, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa, di ruang kerjanya, (18/08).
Baca Juga: Puluhan Rumah Terbakar di Desa Tangkampulit, BPBD Catat Beberapa Kebutuhan Mendesak
Diungkapkan, BPBD telah mengajukan permohonan untuk penggunaan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT). Namun penggunaan BTT membutuhkan persetujuan dan rekomendasi dari inspektorat.
“Ini harus atas persetujuan, rekomendasi dari Inspektorat. Ada surat rekomendasi dari inpektorat, belum bisa dikeluarkan anggaran itu. Karena puncak kemarau September atau Oktober,” jelas dia.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumbawa, Rusdianto AR, mengungkapkan, Badan Meteorlogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan perintahan dini potensi kekeringan di NTB. Dan Kecamatan Utan termasuk Level awas. Level siaga termasuk Kecamatan Alas, Alas Barat, Batulanteh, Buer, Lape, Lenangguar, Moyo Utara, Orong Telu, Rhee, Sumbawa, Unter Iwes. Serta Level waspada untuk Kecamatan Labangka dan Moyo Hulu.
Ia merinci, surat-surat permintaan penyaluran yang masuk antara lain dari desa/kelurahan di Kecamatan Sumbawa, Moyo Utara, Alas Barat, Plampang, Lape, dan Kecamatan Buer. (Using)