Home Berita Pemprov NTB Hentikan Program Beasiswa Baru, Aktivis: Pj. Gubernur Anggap Pengembangan SDM ...

Pemprov NTB Hentikan Program Beasiswa Baru, Aktivis: Pj. Gubernur Anggap Pengembangan SDM  Tidak Penting

Pj Gubernur NTB Lalu Gita

Jakarta, Sumbawanews.com.- Rencana Pemprov NTB untuk menghentikan program beasiswa bagi mahasiswa baru mendapat tanggapan dari aktivis perempuan  NTB Yuni Bourhany.

“Sehubungan dengan keinginan merenovasi kantor Gubernur baiknya niat itu dihapuskan saja dalam pikiran Bapak apalagi dalam kebijakan yg akan anda ambil seolah-olah program mencerdaskan generasi emas NTB ini tidak penting,” ungkap Yuni kepada Sumbawanews.com, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: TGH Najamudin Tegaskan NTB Tak Mungkin Bisa Maju dan Melaju Jika Pj Gubernur Tidak Segera Ganti Pejabat yang Terbukti Berkinerja Lemah

Seperti diketahui anggaran program beasiswa tetap dialokasikan dalam APBD 2024 Pemprov NTB. Hanya saja anggaran ini akan digunakan untuk membiayai penyelesaian studi mahasiswa yang masih menempuh pendidikan di berbagai negara.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024. Pemprov berencana merehab Kantor Gubernur dengan anggaran Rp 40 miliar.

Baca juga:

Di sisi lain, program Beasiswa NTB akan dihapus. Anggaran merenovasi Kantor Gubernur NTB tertuang dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) NTB 2024.

“Dimana otaknya ketika infrastruktur lebih emergency daripada kebutuhan pengembangan Sumber Daya Manusia NTB,” ungkap Yuni menyidir kebjakan Pj. Gubernur NTB Lalu Gita.

Diungkapkan NTB lagi defisit anggaran,seharusnya ini disikapi dengan tidak menyisir anggaran yg sudah jelas mamfaatnya bagi peningkatan mutu SDM.

“Bang Zul Zulkieflimansyah sudah membuat program ini tentunya dengan niat bagaimana NTB menuju generasi emas dengan menciptakan SDM yg mumpuni dan pastinya siap bersaing di dunia yg semakin membutuhkan kecerdasan berpikir,” urainya terkait program Gubernur sebelumnya.

Yuni juga mensinyalir ada pihak-pihak tertentu yang diuntungkan dengan pembangunan infrastruktur ini, “pembangunan infrastruktur hanya menguntungkan pihak tertentu dimana fee 10 % dari nilai anggaran 40 M maka akan ada keuntungan 4 M yang akan dinikmati sekelompok orang sementara program beasiswa tanpa fee dan murni dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat,” tutupnya. (sn01)

Previous articleLalaikan Kompensasi Lahan, PT Semen Indonesia Disomasi KPI
Next articleBangga Gunakan Produk Lokal, Pertamina Raih Penghargaan di Gernas BBI-BBWI Jakarta 2023
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.