Home Berita Pembakaran Al – Qur’an dan Lamaran Swedia jadi Anggota NATO

Pembakaran Al – Qur’an dan Lamaran Swedia jadi Anggota NATO

Oleh: Muslim Arbi
Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indoensia Bersatu

Pembakaran Al Qur’an yang di lakukan oleh beberapa warga Swedia adalah perbuatan biadab dan pengecut terhadap Kitab Suci Kaum Muslim seluruh Dunia.

Tindakan pembiaran oleh Swedia atas aksi pembakaran itu dan menentukan sanksi terhadap pembakaran Kitab Suci Kaum Muslim itu sama saja dengan turut terlibat Pemerintah Swedia atas tindakan bodoh yang di lakukan oleh Warga nya. Sikap Swedia itu di catat oleh Kaum Muslim Dunia.

Hari ini Presiden Turkiye Recep Tayyeb Erdogan menerima proposal lamaran Swedia untuk menjadi anggota NATO setelah bertemu dengan Sekjen NATO Jens Stolternberg, Perdana Mentri Swedia, Ulf Kristersson di Stockholm.

Baca juga: Terkait Pembakaran Al-Quran di Swedia, Liga Dunia Muslim Sambut Baik Hasil Pertemuan Darurat OKI

Bagi Kaum Muslim Dunia, pembakaran Al Qur’an oleh Warga Swedia itu adalah perbuatan tak termaafkan. Dan itu juga pelanggaran atas penetapan Hari Anti Islamphobia oleh PBB, 15 Maret lalu oleh Sekjen PBB, Dr Antonio Gutteres.

Kami kaum Muslim Dunia sangat mengapresiasi langkah Sekjen PBB untuk menetapkan Hari Islamphobia, dengan harapan tidak lagi terjadi Islamphobia di berbagai penjuru dunia, terutama negara – negara yang tergabung keanggotaan nya di PBB.

Baca juga: Berbeda dengan Swedia, Putin Bakal Hukum Orang yang Berani Bakar Al-Qur’an di Rusia

Dengan menggunakan tekanan pembakaran Al – Qur’an terhadap Turkiye di bawah Presiden Erdogan agar dapat menerima proposal keanggotaan Swedia di NATO adalah perbuatan sangat tidak terpuji dan menciderai Hak-Hak Azasi Kaum Muslim yang mempercayai dan mengagungkan kemuliaan Kitab Suci Al – Quran nya.

Tekanan terhadap Turkey dengan cara membiarkan pembakaran Al Qur’an agar Swedia dapat diterima proposal nya adalah perbuatan bodoh dan diplomasi yang paling licik dan pelanggaran HAM Kaum Muslim Dunia.

Swedia boleh saja untuk dapat menjadi anggota NATO melindungi diri nya dari negara lain. Tapi membiarkan pembakaran Al – Qur’an menjadi tekanan terhadap Turkey adalah bukan persoalan Turkey dan NATO saja. Tapi Swedia bermasalah dengan Kaum Muslim Dunia dan Umat manusia yang saling menghargai dan menghormati Hak – Hak nya beragama.

Melalui tulisan ini, mendesak PBB untuk ikut campur dalam aksi pembakaran Al – Qur’an di Swedia sebagai komitmen dan konsekwensi penetapan Hari Islamphobia oleh PBB agar dapat di jalankan dan menjunjung tinggi penetapan Hari Anti Islamphobia tersebut.
Agar:

1. PBB ikut intervensi NATO untuk tidak segera mengabulkan proposal Swedia untuk dapat menjadi anggota NATO, di mana 31 Negara anggota NATO adalah anggota PBB.

2. Mendesak Sekjen PBB untuk bertindak komit atas penetapan Hari Anti Islamphobia sehingga PBB memberikan Sanki terhadap Swedia yang tidak menindak warga nya yang lakukan pembakaran Al – Quran karena apa yang di lakukan itu adalah tindakan Islamphobia dan itu pelanggaran terhadap anti Islamphobia yang telah di tetapkan oleh PBB.

3. Mendesak OKI dan Lemabaga Islam Internasional lainnya mendorong PBB untuk memberi Sanki kepada Swedia atas pembiaran dan tidak menghukum terhadap Pembakaran Al-Quran.

Semoga Allah SWT selalu menjaga Kitab Suci – Nya dari tindakan penodaan oleh siapa pun. Dan Semoga Allah SWT melindungi Orang-Orang Beriman di mana pun berada. Dan memberikan Kekuatan dan Pertolongan.

Depok, 11 Juli 2023

Previous articleLayangkan Petisi ke Jokowi, 200 Lebih Professor Serukan Agar RUU Kesehatan Ditunda
Next articleBakamla RI Gagalkan Transhipment Kapal Super Tanker di ZEE Indonesia – Malaysia
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.