Home Berita Agama Pejabat NASA Masuk Islam Lantaran Mukjizat Malam Lailatul Qadar, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Pejabat NASA Masuk Islam Lantaran Mukjizat Malam Lailatul Qadar, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Jakarta, Sumbawanews.com. – Seorang pejabat Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bernama Carnar, masuk Islam lantaran melihat langsung mukjizat malam Lailatul Qadar. Selain itu, Carnar juga melihat keajaiban Ka’bah hingga membuat hatinya tersentuh dan memeluk agama Islam.

Namun tahukah kamu apa kata ilmuwan NASA mengenai Lailatul Qadar? Pendapat ini sekaligus menjadi penjelasan ilmiah mengenai malam Lailatul Qadar. Ternyata NASA juga mengakui ada satu malam di antara 10 hari terakhir di bulan Ramadan, yang menurutnya sangat berbeda dengan malam-malam biasanya.

baca juga: Kisah Mualaf: Profesor Keith L Moore, Ayat tentang Embrio Menguatkan Keislamannya

Hal tersebut dikatakan Kepala Lembaga Mukjizat Ilmiah Alquran dan Sunnah di Mesir, Dr. Abdul Basith As-Sayyid, seperti dikutif dari harian Mesir, Al-Wafd. Sayyid menegaskan bahwa NASA menemukan bukti ilmiah tentang malam Lailatul Qadar. Namun, informasi itu disembunyikan karena dikhawatirkan akan banyak umat non-muslim pindah agama dan memeluk Islam.

Sayyid menegaskan, terbukti secara ilmiah bahwa setiap hari ada 10 bintang dan 20 ribu meteor yang jatuh ke atmosfer bumi, kecuali pada malam Lailatul Qadar. Hal ini sudah pernah ditemukan NASA puluhan tahun lalu.

baca juga: Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Amerika Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam

Pernyataan Sayyid tersebut didasarkan pada keterangan yang disampaikan mantan pejabat NASA, Carnar. Sayyid dalam program TV Mesir menegaskan, Carner akhirnya masuk Islam dan rela kehilangan jabatannya di NASA.

Saat itu, kata Sayyid, Carner melihat bukti-bukti yang sangat mirip dengan tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar seperti yang dijelaskan dalam Alquran dan hadits Nabi Muhammad SAW. Saat itu, udara sangat sejuk, langit tidak berbintang tetapi terlihat terang. Setelah itu, Carner pun mendeklarasikan keislamannya.

Baca juga: Kebenaran Alquran, Ilmuwan Temukan Bukti Kisah Pemuda Tidur 309 Tahun di Gua

Sayyid mengatakan, selain menyembunyikan fakta-fakta empiris tentang malam Lailatul Qadar, NASA juga pernah menyembunyikan fakta keajaiban Ka’bah.

Kritikan itu pernah dilontarkan pakar geologi Islam Zaglol Najjar. Ia menegaskan bahwa NASA telah menghapus satu halaman di situs resminya yang dipublish selama 21 hari. Halaman itu berisi tentang hasil ilmiah dan bukti empiris tentang cahaya aneh yang tidak terbatas dari Ka’bah di Baitullah ke Baitul Makmur di langit.

baca juga: Kisah Mualaf: Pengakuan Mengejutkan Pastor Katolik Terkemuka Amerika Hilarion Heagy Masuk Islam

Dilansir dari surat kabar Delegation, Dr. Abdul Basit Muhammad juga mengungkapkan penjelasan ilmiah dari NASA mengenai malam Lailatul Qadar. NASA mengatakan ada satu malam di mana sebanyak 10 ribu lebih bintang dan lebih dari 20 ribu meteor yang biasanya menabrak Bumi tiba-tiba berhenti.

Menurut pengakuan Abdul Basit, penjelasan tersebut didapat dari ilmuwan NASA bernama Karnar yang akhirnya menjadi mualaf. “Namun Karnar akhirnya dipecat NASA karena menyebarkan informasi tanpa izin. Sehingga penjelasan tersebut tidak bisa diberikan dengan bukti data,” ujarnya.

Lailatul Qadar merupakan malam paling penting yang terjadi pada bulan Ramadan. Orang-orang Islam mempercayainya sebagai malam yang bahkan lebih baik dari malam seribu bulan. Tanda keistimewaan malam Lailatul Qadar telah banyak dijelaskan di dalam nash-nash Alquran juga hadis.

Oleh karena itu, seluruh umat Islam di dunia ini berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar. Sebab barang siapa yang beribadah di malam Lailatul Qadar, maka pahalanya akan dilipatgandakan setara beribadah seribu tahun. Tentu masih banyak keutamaan-keutamaan yang lainya.

Malam Lailatul Qadar merupakan malam peringatan turunnya Alquran di muka bumi. Tidak ada satu pun yang dapat mengetahui secara pasti kapan malam Lailatul Qadar akan terjadi. Namun banyak tanda yang bisa digunakan untuk menginditifikasi bahwa malam tersebut adalah malam Lailatul Qadar, baik dari Alquran maupun hadis.

Malam Lailatul Qadar menjadi malam paling ditunggu dan hanya bisa dirsakan oleh orang yang menerimanya. Abdul Basit mengatakan, betapa beruntung seseorang yang dapat merasakan malam Lailatul Qadar.

Namun, pada saat Carner mengetahui sendiri tentang kebenaran malam Lailatul Qadar. Akhirnya Carner mendeklarasikan keislamannya saat itu pula.

Sebenarnya bukan hanya Lailatul Qadar saja yang dibuktikan oleh pakar ilmuan NASA tersebut. Namun, beberapa kejadian di dunia ini yang terdapat dalam Al-Qur’an, telah dibuktikan secara langsung oleh ilmuan barat.

Akan tetapi lagi-lagi NASA menyimpan kebenaran tersebut, yang kemudian membuat Aldul Basis Sayyid menyayangkan hal tersebut, jika tidak diketahui orang Arab.

Maka dari itu, Aldul Basis Sayyid menjelaskan perihal tersebut salah satunya melalui media massa di negara Arab.

Lailatul Qadar merupakan malam paling istimewa yang terjadi pada bulan Ramadan. Kaum muslimin mempercayainya sebagai malam yang bahkan lebih baik dari malam seribu bulan.

Tanda-tanda akan datangnya malam ini telah dijelaskan di dalam nash-nash Al-Qur’an juga hadis. Sehinga seluruh umat Islam di dunia berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Tanda-tanda Lailatul Qadar Menurut Sains
Namun tahukah kamu, tanda-tanda Lailatul Qadar juga pernah diungkap ilmuwan, lho! Bahkan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengakui ada satu malam di antara 10 hari terakhir di bulan Ramadan yang sangat berbeda dengan malam-malam biasanya.

Baca juga: 3 Makna Lailatul Qadar Menurut Al-Qur’an, Wajib Tahu!

1. Tak Ada Meteor

Menurut laporan surat kabar Delegation, informasi mengenai tanda Lailatul Qadar ini pernah diungkap seorang ilmuwan Mesir, Dr. Abdul Basit Muhammad. Ia memaparkan penjelasan ilmiah dari NASA mengenai malam Lailatul Qadar.

NASA mengatakan ada satu malam di mana sebanyak 10 ribu lebih bintang dan lebih dari 20 ribu meteor yang biasanya menabrak Bumi tiba-tiba berhenti.

Menurut pengakuan Abdul Basit, penjelasan tersebut didapat dari ilmuwan NASA bernama Karnar yang akhirnya menjadi mualaf.

“Namun Karnar akhirnya dipecat NASA karena menyebarkan informasi tanpa izin. Sehingga penjelasan tersebut tidak bisa diberikan dengan bukti data,” ujarnya.

2. Tanda Kosmik yang Berbeda

Sementara itu menurut Astronom Saudi, Khaled Al-Zaqaq terdapat beberapa tanda kosmik, astronomi, dan iklim yang menyertai Lailatul Qadar.

Al-Zaaq juga menambahkan bahwa kemungkinan besar tanda-tanda ini terjadi pada malam tertentu di masa Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Shalat Lailatul Qadar Jam Berapa? Simak Ketentuan Ini!

3. Matahari yang Tidak Terik
Matahari yang terbit di pagi hari tanpa sinar terang diyakini menjadi pertanda Lailatul Qadar.

Kepercayaan akan tanda ini muncul karena diyakini adanya malaikat yang tengah memenuhi Bumi di malam Lailatul Qadar. Sehingga aktivitas mereka menghalangi teriknya sinar matahari.

Apabila dijelaskan dalam sains, maka peristiwa ini berkaitan dengan penjelasan Khaled Al-Zaqaq terkait perbedaan tanda kosmik, astronomi dan iklim di malam Lailatul Qadar.

Menurut laporan Arabia Weather, matahari yang tidak bersinar terik ini berkaitan dengan tanda-tanda astrologi.

Itulah beberapa tanda Lailatul Qadar yang pernah diungkap ilmuwan. Namun tak ada satu orangpun yang tahu akan keberadaan malam penuh kemuliaan ini. Wallahu a’lam bishawab. (sn03)

Previous articleBhabinkamtibmas Bersama Babinsa Kelurahan Bugis Dampingi Penyaluran Bantuan Kemensos RI
Next articleViral, Minggu ini Cuaca Panas Mendidih Sampai Kulit Mengelupas, Ini Penjelasan BMKG!
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.