Mataram, Sumbawanews.com. – Ketua Dewan Pengurus Daerah Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (DPD PAPDESI) Provinsi Nusa Temggara Barat (NTB), Jumat (4/8/2023), menyatakan sikap tegas dalam menolak Pj. Gubernur dari luar wilayah NTB. Pernyataan tegas itu dilontarkan seiring pemberitaan media, jika tiga calon Pj. Gubernur yang diusulkan DPRD NTB, ada satu nama bukan putra daerah.
Dalam pernyataannya, Ketua PAPDESI NTB Sahril mempertegas jika NTB harus dipimpin oleh putra asli NTB, termasuk dalam posisi Pj Gubernur. Menurutnya, risiko besar akan terjadi manakala orang dari luar daerah menjadi pemimpin NTB, mengingat kebutuhan untuk memahami seluk beluk, karakteristik, sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat.
Sahril mengatakan, “Kecuali kita di NTB ini, memang sudah tidak ada yang memiliki kualifikasi dan atau tidak cukup syarat, iya boleh lah ada negosiasi, tapi ini kan putra daerah kita masih ada yang qualified dan memenuhi syarat, ya harus putra daerah NTB,” ungkapnya.
Dalam menyebutkan nama calon potensial, Sahril menyoroti Lalu Niqman Zahir, seorang putra daerah NTB yang memiliki pengalaman birokrasi dan jenjang karir yang bagus. Ia menegaskan dengan adanya kandidat seperti Lalu Niqman yang memiliki kemampuan yang baik, maka NTB tidak memerlukan pemimpin dari luar.
“NTB masih punya putra daerah seperti Lalu Niqman Zahir. Apa kurangnya beliau, pengalaman birokrasi, OK, jenjang karirnya bagus. Jadi, untuk apa orang luar yang harus memimpin kita,” tegasnya.
Selain itu, Sahril juga menyebut nama H. Lalu Gita Aryadi, yang menjadi salah satu yang diusulkan dimana saat ini menduduki jabatan Sekda NTB, sehingga menjadikan Lalu Niqman sebagai pilihan yang pas untuk menjadi Pj Gubernur NTB, dengan H. Lalu Gita sebagai Sekda yang akan bekerja secara padu.
“Ada juga Mamiq Gita, tapi beliau kan sudah nyaman selaku Sekda NTB. Artinya, Lalu Niqman jadi Pj. Gubernur akan padu dengan Mamiq Gita sebagai Sekdanya,” sebut Sahril.
Ia juga mengingatkan Pemerintah Pusat, untuk mempertimbangkan tahun politik atau pesta demokrasi tahun 2024. Menurutnya, apabila putra daerah tidak dipilih sebagai Pj Gubernur NTB, maka hal itu dapat menyebabkan ketidakstabilan di wilayah tersebut.
“Kalau bukan putra daerah yang jadi Penjabat Gubernur, maka kami masyarakat NTB akan bergerak,” ancamnya dengan tegas.
Sahril pun menutup pernyataannya dengan satu kata yang kuat, “Satu kata, Pj. Gubernur harus putra NTB,” menegaskan kembali jika masyarakat NTB bersatu untuk mendukung pemimpin dari kalangan sendiri.(*)