Jeddah, sumbawanews.com – Wakil Perdana Menteri Pakistan, Mohammad Ishao, pada Rapat Terbuka Luar Biasa Komite Eksekutif OKI di Jeddah, Rabu (07/08) menegaskan, kecaman saja tidak cukup untuk menghentikan dan meminta pertanggungjawaban Israel. Hal ini tidak berhasil di masa lalu dan tidak ada alasan untuk mengharapkan hasil yang berbeda kali ini
Sehingga Yang kita perlukan adalah kemauan politik yang teguh, persatuan yang utuh, dan langkah-langkah konkrit untuk mengatasi situasi yang ada secara efektif. Sambil menyampaikan pesan solidaritas yang jelas terhadap Palestina dan Iran, OKI harus melakukan semua yang bisa mereka lakukan.
Baca Juga: Iran-Pakistan Perkuat Kesepakatan Pemberantasan Terorisme
Yakni, Untuk mencegah eskalasi ketegangan dan kekerasan lebih lanjut di kawasan. Untuk memfasilitasi gencatan senjata yang menyeluruh, tahan lama dan tanpa syarat di Wilayah Pendudukan.
“Kita harus memperjelas: jika kepemimpinan Israel terus melanggar tuntutan yang mengikat secara hukum mengenai gencatan senjata segera dan permanen, seluruh anggota OKI akan mengambil beberapa tindakan kolektif sebagai tanggapannya, termasuk penerapan sanksi perdagangan dan minyak,” kata dia.
Kemudian, Untuk meningkatkan penyediaan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina yang terkepung di Gaza dan memenuhi kebutuhan mereka akan makanan, obat-obatan, energi dan pasokan penting lainnya. Kendali penyeberangan Rafah harus diserahkan kembali ke Mesir. Semua jalur akses pasokan lainnya ke Gaza harus dibuka. Semua badan PBB dan internasional, termasuk UNRWA, harus diizinkan beroperasi sepenuhnya di Gaza.
Untuk mempertimbangkan percepatan usulan OKI untuk pembentukan PBB atau kekuatan perlindungan internasional yang sesuai untuk menjamin penyediaan bantuan kemanusiaan dan perlindungan terhadap kekejaman Israel bagi rakyat Gaza dan Tepi Barat yang diduduki serta Yerusalem Timur. Menuntut penarikan sedini mungkin Israel dari Gaza dan dimulainya rekonstruksi, sebagaimana tertuang dalam rencana yang disetujui Dewan Keamanan.
Dan Untuk memulai pembentukan mekanisme peradilan internasional, yang akan mengupayakan “restitusi, kerugian dan kepuasan” dari Israel atas kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang dan genosida di Gaza dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan-kejahatan ini. (Using)