Home Sumbawa Budaya Desa Pungkit Kaya Akan Ikan Tongkol

Desa Pungkit Kaya Akan Ikan Tongkol

Oleh: Azisah Budi Cahyaningsih

Mahasiswa Fakultas Jukum Universitas Samawa

Bagi pencinta ikan, tidak berlebihan jika mencoba ikan segar dari Desa Pungki, tulisan ini kami sadur dari berbagai sumber serta dipakuhan dengan pengamatan empiris penulis, rekan semua Saya akan memulai dari keberadaan Pungkit sebagai salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa ini terletak di pesisir utara Pulau Sumbawa dan berbatasan langsung dengan Laut Flores. Secara astronomis, Desa Pungkit berada pada koordinat sekitar 8°26’52” Lintang Selatan dan 117°28’30” Bujur Timur. Kondisi geografis tersebut memberikan karakter pesisir yang khas bagi kehidupan masyarakat, baik dari segi mata pencaharian, budaya, maupun potensi pariwisatanya. Secara administratif, Desa Pungkit terbagi ke dalam beberapa wilayah dusun, yaitu Dusun Pungkit A, Pungkit B, Pungkit T, Ai Limung, Mekar Jaya, dan Mekar Sari. Meskipun letak astronomisnya tidak disebutkan secara eksplisit dalam dokumen resmi, desa ini dapat dicapai melalui jalur darat dari pusat Kabupaten Sumbawa menuju Kecamatan Moyo Utara.

Berdasarkan data dari situs resmi desa, jumlah penduduk Desa Pungkit mencapai 1.608 jiwa yang tersebar dalam 445 kepala keluarga. Dusun Pungkit A dihuni oleh 577 jiwa, sedangkan Dusun Pungkit B berpenduduk 693 jiwa, dan Dusun Ai Limung sebanyak 338 jiwa. Data jumlah penduduk di dusun lainnya belum tersedia secara terbuka, namun keseluruhan desa menunjukkan karakteristik kependudukan masyarakat agraris pesisir dengan struktur sosial yang masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya lokal. Masyarakat Desa Pungkit sebagian besar memeluk agama Islam, hidup dalam komunitas yang harmonis, dan menjunjung tinggi nilai gotong royong serta adat istiadat yang diwariskan secara turun-temurun.

Selain kekayaan alam dan struktur sosial yang kuat, Desa Pungkit juga menyimpan sejarah panjang yang belum banyak diketahui masyarakat luas. Salah satu kekayaan sejarah yang dimiliki desa ini adalah keberadaan situs megalitikum di kawasan Gunung Temang Dongan. Situs tersebut menunjukkan bahwa daerah ini pernah menjadi tempat bermukimnya manusia prasejarah pada zaman batu besar. Sejumlah batu besar yang diyakini memiliki nilai ritual ditemukan di kawasan ini dan menjadi objek perhatian dalam upaya pelestarian budaya. Pemerintah desa bersama tokoh masyarakat dan pemerintah daerah telah menggagas pengembangan Desa Pungkit sebagai desa sejarah dan desa wisata. Inisiatif ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan dan peneliti untuk datang, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui sektor pariwisata berbasis budaya.

Dalam bidang ekonomi, sebagian besar masyarakat Desa Pungkit bekerja sebagai petani, nelayan, dan peternak. Aktivitas pertanian di desa ini umumnya dilakukan di lahan kering dengan komoditas utama seperti jagung, kacang tanah, dan umbi-umbian. Selain itu, masyarakat juga menggantungkan hidup dari laut, terutama di wilayah pesisir Dusun Ai Limung yang terkenal dengan kegiatan penangkapan ikan. Hasil tangkapan seperti ikan tongkol, kembung, dan cakalang menjadi sumber ekonomi penting bagi masyarakat. Tidak hanya itu, peternakan tradisional juga banyak ditemukan di desa ini, khususnya dalam bentuk usaha pemeliharaan kambing, sapi, dan ayam yang dilakukan secara sederhana oleh hampir setiap keluarga. Dalam beberapa tahun terakhir, desa ini mulai mengembangkan sektor pariwisata, dengan fokus pada Pantai Ai Limung yang memiliki pemandangan indah dan potensi besar untuk dijadikan objek wisata alam.

Meski memiliki berbagai potensi, Desa Pungkit juga menghadapi sejumlah tantangan, khususnya dalam bidang infrastruktur dasar. Salah satu masalah krusial yang dihadapi adalah terbatasnya ketersediaan air bersih, terutama di wilayah Dusun Limung. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para akademisi, diperkirakan bahwa dalam kurun waktu 25 tahun ke depan, ketersediaan air di wilayah tersebut tidak akan mencukupi kebutuhan masyarakat jika tidak ada pengelolaan sumber daya air yang lebih baik. Selain itu, akses komunikasi di beberapa dusun juga masih tergolong sulit karena lemahnya jaringan telekomunikasi dan internet. Hal ini tentu menjadi hambatan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, informasi, dan pengembangan ekonomi digital di kalangan masyarakat desa.

Walaupun dihadapkan pada berbagai kendala, semangat masyarakat Desa Pungkit dalam membangun desa tetap tinggi. Berbagai program pembangunan yang melibatkan pemerintah, akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat terus digalakkan, mulai dari pembangunan sarana air bersih, perbaikan jalan desa, hingga pelatihan dan edukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan budaya. Upaya-upaya tersebut menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menjadikan Desa Pungkit sebagai desa mandiri yang mampu memanfaatkan potensi lokal secara berkelanjutan. Dengan dukungan dari semua pihak, Desa Pungkit diharapkan dapat tumbuh menjadi salah satu desa unggulan di Kabupaten Sumbawa yang tidak hanya kuat dalam sektor ekonomi, tetapi juga kaya akan nilai budaya dan sejarah.

 

Previous articlePolres Sumbawa Berikan Penghargaan Personel Berprestasi
Next articleKolaborasi TNI dan Mahasiswa: Bersama Membangun Masa Depan Bangsa
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.