Home Berita Opini Bagaimana Semestinya Sikap Gubernur LMI Soal PPS ?

Bagaimana Semestinya Sikap Gubernur LMI Soal PPS ?

Bagaimana seharusnya sikap Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal (LMI) menanggapi aspirasi masyarakat Pulau Sumbawa yang ingin memisahkan diri dari NTB dan membentuk provinsi sendiri bernama Provinsi Pulau Sumbawa (PPS)? Sebenarnya sudah disampaikan secara singkat beberapa waktu lalu: “no comment karena itu rana pemerintah pusat”

Bahwa sikap ini dalam Bahasa Sumbawa “ruris todo” tegak lurus tapi kaku kayak bambu wadah air. Bisa dimaklumi LMI bukan orang politik pernyataannya jelas hitam dan putih. Tidak ingin “bermain di panggung belakang” walaupun itu sangat mungkin dilakoni. Misalnya di depan mendukung, bahkan dengan menggelontorkan dana memberikan surat rekomendasi tetapi di belakang bisa saja bergerilya “mengagalkan gagasan tersebut. Saya tidak bermaksud menyatakan bahwa itu yang pernah dilakukan oleh pendahulunya.

Ada beberapa kemungkinan, jika Gubernur LMI belum melakukan kanalisasi secara benar terhadap arus yang terus berkembang. Masyarakat Pulau Lombok pun akan bersikap, maka gesesekan sosial sesuatu yang tak terhindarkan. Sebelum itu terjadi  LMI waktunya bersikap fleksibel dan mengambil peran politik kenegaraan, sebagai Pemimpin bagi dua pulau dan 3 suku (Sasak, Samawa dan Mbojo).

Bukan bermaksud mengajari, dan mendorong LMI bermain di panggung belakang. Sama sekali tidak. Tetapi membiarkan aspirasi dari rakyatnya sendiri tanpa sikap yang jelas, maka sama dengan membiarkan segala kemungkinan dapat terjadi.

Kalau pun Gub LMI ambil sikap  mendukung PPS dalam arti sebenarnya, tidaklah serta merta PPS itu besok lusa langsung jadi. Perjalanan masih sangat Panjang. Keputusan soal PPS dan kebijakan membuka moratarium berada di tangan pemerintah pusat. Masih ada ratusan Daerah Otonomi Baru  (DOB) yang sedang antre. Keputusan membuka moratarium pastinya tidak sederhana.

Dalam ruang dan waktu yang demikian lebar antara kenyataan dan harapan Gubernur dapat berinprovisasi secara lebih leluasa. Menyenangkan hati masyarakat kedua Pulau Lombok dan Sumbawa.

Menghindari bola panas PPS justru akan menjadi bola liar yang dapat membakar apa saja. Ambillah bola panas lalu dinginkan. LMI punya kemampuan mendinginkannya karena pengalamannya sebagai diplomat. Kecuali orang-orang pembisik di sekelilingnya yang bersikap  kontra produktif membiarkan gubenurnya ikut terbakar tanpa mereka sadari. (Mada Gandhi)

Previous articleIsrael Serang Bandara di Yaman, Pemimpin Houthi: Israel Tetap Dalam Posisi Lemah
Next articleBersama Melangkah. Gotong Royong Dalam Mewujudkan Impian Rumah Layak Huni Ibu Nursia Alhaser