Home Berita Nilai Lakukan Pelanggaran Internasional, Rusia Kutuk Serangan Israel ke Lebanon

Nilai Lakukan Pelanggaran Internasional, Rusia Kutuk Serangan Israel ke Lebanon

Moskow, sumbawanews.com – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, Kamis (10/10) mengatakan, Agresi Israel di Lebanon, meskipun ada seruan untuk gencatan senjata dan protes dari anggota komunitas internasional, terus berlanjut. Setiap hari, pesawat Angkatan Udara Israel melakukan serangan rudal dan bom besar-besaran. Ratusan UAV pengintai dan penyerang beroperasi di langit Lebanon selatan siang dan malam.

Baca Juga: Rusia Minta Israel Tarik Pasukan dari Lebanon

Angkatan bersenjata Israel menyerang Lebanon secara membabi buta. Sasarannya adalah dugaan lokasi senjata Hizbullah, pejuang dan komandannya, infrastruktur militer dan bahkan sipil gerakan Syiah, termasuk pusat medis dan media.

“Kami melihat bagaimana hukum humaniter internasional telah dilanggar,” katanya.

Menurutnya, sinisme dan tragedi situasi ini juga terletak pada kenyataan bahwa beberapa serangan terjadi di daerah padat penduduk di Beirut dan kota-kota lain. Pada saat yang sama, militer Israel sama sekali tidak memperhitungkan “kerugian tambahan” di antara penduduk sipil.

Lebih dari satu juta penduduk Lebanon selatan menjadi pengungsi internal. 400 ribu orang berhasil melintasi perbatasan dengan negara tetangga Suriah sebelum Angkatan Udara Israel menghancurkan permukaan jalan di dekat perbatasan Masnaa dengan serangan yang ditargetkan, menghalangi jalur transportasi antara Beirut dan Damaskus.

Invasi darat ke Lebanon, yang diumumkan di Israel pada tanggal 30 September tahun ini, masih belum terhenti. Serangan militer Israel di wilayah Lebanon berakhir dengan bentrokan sengit dengan pejuang Hizbullah dan kerugian yang signifikan.

“Menurut perkiraan kami, partai Syiah Hizbullah, termasuk sayap militernya, belum kehilangan kendali dan menunjukkan keorganisasian. Izinkan saya menekankan sekali lagi, kita perlu melihat berapa banyak korban yang ditimbulkan oleh bentrokan ini di kalangan penduduk sipil,” ucapnya.

Rusia adalah salah satu yang pertama pada 3 Oktober tahun ini. mengirim sejumlah bantuan kemanusiaan ke Beirut. Penerbangan pulang Kementerian Situasi Darurat melakukan pemindahan sebagian anggota keluarga pegawai Kedutaan dan lainnya.

Rusia menganggap arah Lebanon sebagai salah satu elemen eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Timur Tengah. “Kami mengutuk keras segala tindakan kekerasan yang bertujuan mengobarkan api regional. Kami menyampaikan simpati kami kepada semua orang yang menderita. Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan teman-teman para korban, semua orang yang meninggal tahun ini,” ujar dia.

Rusia mendukung gencatan senjata, mendukung penyelesaian politik dan diplomatik atas dasar hukum internasional. “gencatan senjata dini di Lebanon, serta di negara-negara tetangga. Bagi kami, prioritasnya adalah penyelesaian politik dan diplomatik atas kontradiksi yang ada berdasarkan pada menemukan keseimbangan kepentingan yang sah, berdasarkan prinsip universal keamanan umum dan setara. Kami selalu berkomitmen untuk memperkuat koordinasi upaya-upaya relevan dengan mitra internasional dan regional,” kata dia. (Using)

Previous articleMenlu Iran: Kami Siap Menghadapi Skenario Apapun
Next articleBrigade Al-Qassam Klaim Sergap Kelompok Infanteri Israel
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.