Home Berita Sertu Robertus Gugur Saat Kontak Tembak TNI-KKB Usai Penawaran Diplomasi Pembebasan Pilot

Sertu Robertus Gugur Saat Kontak Tembak TNI-KKB Usai Penawaran Diplomasi Pembebasan Pilot

Pasukan kelompok separatis teroris (KST) Papua menawan pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens.Foto: Istimewa

JAYAPURA, Sumbawanews.com. — Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengabarkan satu prajuritnya yang gugur saat kontak tembak dengan kelompok separatisme bersenjata di Papua. Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman menyampaikan, satu anggota militer yang meninggal dunia tersebut atas nama Sertu Robertus Simbolon anggota Satgas YPR 305/Tengkorak.

Kolonel Herman menerangkan, Sertu Robertus gugur setelah mendapat tembakan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Tembakan tersebut terjadi setelah personel Satgas YPR 305/Tengkorak mendapatkan penyerangan dari gerombolan bersenjata di Kampung Titigi, di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Ahad (9/4/2023) waktu setempat.

baca juga: Saudara KKB Papua Tawarkan Diplomasi Damai Bebaskan Pilot Susi Air ke Indonesia

“Bahwa benar kejadian kontak senjata dengan KST (Kelompok Separatisme Terorisme) tersebut, mengakibatkan Sertu Robertus Simbolon tertembak dan meninggal dunia,” ujar Kolonel Herman kepada Republika.co.id di Jakarta, Senin (10/4/2023).

Kolonel Herman menyampaikan, saat ini jenazah Sertu Robertus sudah diterbangkan ke Timika untuk diserahkan kepada keluarga. Sedangkan otoritas TNI di Papua Tengah memastikan situasi yang tetap aman setelah terjadi kontak senjata pada Ahad (9/4/2023).

Baca juga: Tertunda Aksi KKB, Evakuasi 15 Warga Pekerja Puskesmas Sipil Disebut Berhasil Dilakukan

Namun begitu dikatakan Kolonel Herman, TNI melakukan gelar kesiagaan pasukan mengantisipasi adanya serangan-serangan susulan yang dilakukan kelompok bersenjata prokemerdekaan Papua tersebut. “Situasi di Sugapa tetap kondusif. TNI hanya melaksanakan siaga untuk mengantisipasi serangan gerombolan KST,” tegas Kolonel Herman.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengaku bertanggungjawab atas serangan yang dilakukan sayap militernya di Kampung Titigi, Sugapa tersebut. Sebby mengaku, serangan yang dilakukan kelompoknya terhadap pasukan militer Indonesia, pada Ahad (9/3/2023) sore waktu setempat dilakukan dalam dua kali penyerangan di lokasi yang berbeda.

baca juga: KKB Klaim Bakar Pesawat dan Sandera Pilot Susi Air

Serangan pertama dikatakan Sebby, menewaskan satu anggota TNI, dan melukai tiga TNI lainnya. Menurut Sebby melanjutkan, serangan pertama itu dilakukan di bawah komando Undius Kogeya di Titigi, Sugapa. Adapun serangan kedua, dilakukan di Distrik Yal di Kabupaten Nduga di Papua Pegunungan dikomandoi oleh Egianus Kogeya.

“Pasukan TPNPB telah melakukan serang terhadap pos militer Indonesia pada hari yang sama dan di tempat yang berbeda. Dan ini adalah perang pembebasan nasional, dan perang lawan pasukan militer dan polisi Indonesia untuk Papua merdeka,” kata Sebby dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Senin (10/4/2023).

Penyerangan yang dilakukan kelompok bersenjata prokemerdekaan Papua tersebut berselang satu hari setelah TPNPB-OPM, mengumumkan kesiapannya untuk memulangkan sandera pilot pesawat Susi Air, Kapten Philips Mark Marthen ke pemerintah Indonesia. Pemulangan sandera berkebangsaan Selandia Baru itu, dikatakan Sebby akan dilakukan melalui jalur negosasi dan diplomasi antara TPNPB-OPM dengan TNI maupun Polri.

Sebagai imbalan dari pemulangan sandera Kapten Philips tersebut, Sebby menegaskan agar pihak TNI dan Polri menghentikan operasi militer di Nduga. “Kami sampaikan kepada pemerintah Indonesia, dengan pimpinan TNI dan Polri, untuk segera hentikan operasi militer di Ndugama. Dan kami akan fokus untuk membebaskan sandera (Kapten Philips) melalui proses negosiasi, dan diplomatik damai,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam siaran video yang diterima Republika.co.id, Sabtu (8/4/2023).

Sebby tak memberikan informasi tentang kapan pelaksanaan negosiasi untuk membebaskan Kapten Philips tersebut akan dilakukan.(republika/sn04)

Previous articleTawarkan Tender Besar Tambang Emas Hu’u Dompu, Nama PT STM-Vale Dicatut Penipu
Next articleNikel Indonesia Dikucilkan Dunia, Besok Opung Luhut ke Amerika Serikat
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.