Home Berita Manuver Koalisi Besar, Pengamat: Jokowi Redupkan Ketokohan Megawati

Manuver Koalisi Besar, Pengamat: Jokowi Redupkan Ketokohan Megawati

JAKARTA, Sumbawanews.com.- Pembentukan koalisi besar masih menjadi teka-teki. Apakah mungkin koalisi ini bakal terbentuk? Lantas siapa saja yang akan bergabung?

Menurut pengamat politik Dedi Kurnia Syah, secara struktur akan sulit koalisi besar ini menyertakan PDIP dan Gerindra dalam satu wadah jika keduanya hendak mengusung capres dari kadernya sendiri.

Baca juga: Gerilya Prabowo Galang Koalisi Besar, Kini Ketemu Yusril di Kertanegara

Seperti diketahui Gerindra menjagokan Prabowo Subianto, sementara PDIP ingin majukan capres dari internal sebagai syarat gabung dalam koalisi besar.

Dedi pun berpandangan bahwa koalisi besar lebih terlihat sebagai ambisi Joko Widodo dibanding ambisi para partai yang berencana bergabung. “Jika lebih banyak Jokowi yang bermanuver, ini pun bisa bermasalah dengan PDIP, karena Jokowi bisa saja akan meredupkan ketokohan Megawati sebagai pengatur taktik politik koalisi,” ujarnya.

Baca juga: Prabowo Rayu Hary Tanoesoedibjo Gabung di Koalisi KIR

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay mengatakan bahwa koalisi besar didukung oleh partai politik yang berada dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun jika koalisi tersebut terealisasi, pembahasan terkait calon presiden (capres) akan memakan waktu lama.

Sebab tiga partai teratas saat ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra, dan Partai Golkar mengusulkan kadernya sebagai capres. Apalagi ada beberapa dari ketiganya sudah menetapkannya dalam forum resmi partai.

Baca juga: Koalisi Besar di Pilpres 2024 Mulai Bergulir, Airlangga: Menguntungkan Indonesia

“Dugaan saya malah nanti ini putusan finalnya bukan sekarang, malah justru nanti menjelang akhir-akhir penyerahan capres-cawapres ke KPU,” ujar Saleh di kawasan Kebayoran, Jakarta, Kamis (6/4) malam.

Wacana koalisi besar muncul dalam pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengn lima ketua umum partai politik (ketum parpol) di acara silaturahim Ramadhan di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan pada Ahad (2/4/2023).

Jokowi didampingi Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketum PPP Mardiono minus PDIP. Presiden Jokowi pun merespons positif rencana koalisi besar tersebut. (sn03)

Previous articleJabatan Menpora Dito Dicurigai ‘Deal’ Politik Tutupi Skandal Emas Antam 7 Ton Dan Rp349 T, Benarkah?
Next articleGalang Koalisi Besar, Pengamat: Prabowo Lebih Baik Bangun Koalisi Tanpa PDIP
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.