Mataram – Dalam lawatan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP., dan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama rombongan ke NTB, selain melihat langsung proses vaksinasi Covid-19 di SMAN 4 Mataram juga menggelar tatap muka dengan seluruh steakholder di NTB baik Forkopimda NTB maupun Kabupaten Kota se NTB di ruang rapat Utama Kantor Gubernur NTB jalan pejanggik nomor 12 Kota Mataram, Jumat (10/9/2021).
Terlihat Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah bersama Wakilnya Hj. Siti Rohmi Djalilah bersama Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, Kapolda NTB Irjen Pol M. Iqbal, Ketua DPRD NTB Hj. Baiq Isvie Rupaidah dan undangan lainnya menyambut kehadiran Panglima TNI dan Kapolri bersama rombongan.
Usai menggelar rapat tentang penanganan Covid-19, Danrem 162/WB mengatakan Panglima TNI bersama Kapolri maupun Kepala Badan Nasioanl Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito mengapresiasi penanganan Covid-19 di NTB yang secara perlahan mengalami penurunan hingga ke level 3. “Semoga kedepan mencapai level 2 dan bahkan level aman,” harapnya.
Itu semua kata Danrem 162/WB, dilakukan berkat Kerjasama yang apik seluruh pihak baik TNI, Polri, Pemerintah Daerah maupun masyarakat yang taat terhadap kebijakan pemerintah seperti pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), protokol kesehatan Covid-19 dan antusias dalam melaksanakan program vaksinasi nasional.
“Berdasarkan itu, NTB siap menjadi tuan rumah dalam pagelaran Superbike pada November mendatang dan MotoGP tahun depan,” ujarnya.
Menurut Ahmad Rizal, untuk mendukung semua itu dituntut kerja keras semua pihak baik TNI, Polri dan Pemerintah Daerah termasuk kesadaran seluruh masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dan mendatangi tempat-tempat atau rumah sakit yang memberikan pelayanan vaksinasi Covid-19 sehingga NTB betul-betul dinyatakan siap menggelar perhelatan tingkat nasional maupun internasional.
Adapun dalam pelaksanaan Superbike dan MotoGP kedepan, perlu dilakukan pengawasan secara ketat terhadap pintu masuk NTB khususnya Lombok seperti Bandara, Pelabuhan dan Terminal untuk mendeteksi dan meminimalisasi penyebaran virus corona.
Selain itu, lanjut Jenderal Bintang Satu itu, pemanfaatan rumah Isolasi terpadu harus dimaksimalkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di tengah masyarakat tentunya dengan pengawasan tenaga kesehatan sehingga pasien Covid akan terpantau dengan baik.
Orang nomor satu di jajaran Korem 162/WB itu juga berharap agar kedepan NTB bisa turun ke level 2 sehingga tempat-tempat wisata di NTB khususnya Lombok bisa dibuka kembali, namun tetap waspada dan jangan lengah.
“Jaga kesehatan, terapkan protokol kesehatan baik 5M dan 3T dalam kehidupan sehari-hari dan yakinkan diri untuk sudah di vaksin Covid-19,” pungkasnya.
Protokol kesehatan Covid-19 yang dimaksud Danrem 162/WB yaitu 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah) dan 3T adalah testing (pemeriksaan), tracking (penjejakan) dan treatment (pengobatan) terhadap seluruh masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Seperti Mandalika, Gili, pantai Kuta dan lainnya jika ada interaksi masyarakat dengan dibukanya tempat pariwisata agar angka nya dijaga, waspadai kelonjakan, jaga prokes, pertahankan angka yang sudah bagus, SOP dilaksanakan terhadap pelaku perjalanan dalam negeri, karena perjalanan luar negeri jauh lebih ketat, Kalau NTB bisa memenuhi target dari bapak presiden dengan jumlah 41.394, maka NTB adalah daerah yang paling pertama di buka pariwisatanya,” ungkapnya.