Jakarta, Sumbawanews.com.- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP tak akan menjatuhkan sanksi kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka usai berbeda sikap soal Piala Dunia U-20 di Indonesia.
“Jadi enggak ada sanksi menyanksi. Apalagi kita kita berbicara hal yang baik, tentang sepakbola,” ucap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di kompleks GBK, Jakarta, Kamis (30/3) dikutip dari CNN.
Baca juga: Piala Dunia Batal di Indonesia, Gibran Pasang Badan Bela Erick Thohir
Gibran sempat menyatakan kesiapan kotanya menggantikan Bali. Sikap Gibran itu berbeda dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster yang tegas menolak kehadiran Israel bertanding di daerahnya.
Hasto menganggap perbedaan di antara kader PDIP hal bias, dan tak lebih sebagai dinamika dalam internal kader. Menurut dia, perbedaan tersebut merupakan proses pematangan sebagai pemimpin.
Baca juga: Piala Dunia Batal, Gibran: PAD Hilang, Menjengkelkan!
Hasto menegaskan kini semua kader PDIP telah satu sikap untuk menolak kehadiran Israel di Indonesia. PDIP, kata dia, telah mengumpulkan semua kepala daerah dari partainya untuk menyatukan persepsi soal itu.
“Sudah satu enggak ada persoalan karena kan kemarin kami sudah mengumpulkan secara daring seluruh kepala daerah dari PDIP kami berikan penjelasan,” ucap Hasto.
Baca juga: Walikota Solo Gibran Kesal ada Kepala Daerah yang Tolak Israel Main di Piala Dunia U-20
PDIP menjadi salah satu partai yang menolak kehadiran Israel bertanding di Indonesia sebagai salah satu peserta Piala Dunia U-20. PDIP menolak praktik penjajahan atas Palestina karena tak sesuai dengan konsitusi Indonesia.
Buntut penolakan itu, FIFA kini resmi mencabut status tuan rumah Indonesia dan mengalihkannya ke Peru.
Baca juga: FIFA Batalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia, Ganjarist Yakin Jokowi Tetap Mendukung
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengaku kecewa atas keputusan FIFA tersebut. Namun dalam keterangan resmi, Kamis (30/3) Jokowi berharap masyarakat tak larut dalam kekecewaan dan saling menyalahkan.
“Tentunya kita harus menghormati keputusan tersebut. Saya tahu keputusan ini membuat banyak masyarakat kecewa”. (CNN/sn03)