Mataram – sumbawanews.com,- Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB mengupayakan peningkatan produksi padi. Caranya ialah dengan meningkatkan jumlah lahan yang sebelumnya 280 ribu hektare menjadi 310 ribu hektare di tahun ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB Muhammad Taufieq Hidayat (MTH) mengatakan adanya optimasi lahan (Oplah) menjadi salah satu alasan penargetan tersebut.
“Jadi ini salah satu ada oplah ini kan, terus juga peningkatan indeks pertanaman (IP) dan ada juga perluasan-perluasan area tanam,” kata Taufieq di Kantor Gubernur NTB, Selasa, (6/5).
MTH melanjutkan, musim basah yang cukup panjang di awal 2025 dapat dimanfaatkan oleh petani pada musim kemarau yang saat ini masih terbilang basah.
“Nanti kita hanya penyelamatannya saja, butuh airnya pada saat di akhir. Jadi, waktu musim tanam itu masih bisa menggunakan cadangan air yang ada sehingga ke depannya itu kita sudah siapkan pompanisasi sebagai penyelamatan sehingga IP 1 itu bisa ke IP 2 kemudian produktifitas akan coba kita tingkatkan,” lanjut Taufieq.
Taufieq membeberkan pada 2024 kelompok tani di NTB sudah mendapatkan bantuan pompa sebanyak 5.530 unit.
“Sebelum 2024 itu kita hanya dapat 912 unit. Tapi Alhamdulillah di 2024 kita melakukan kerja sama dengan kementerian. Kami dipercayakan dapat (5.530 unit). Sebenarnya kita dapat bantuan 8.621 unit tapi kemampuan kabupaten/kota untuk menyerap itu hanya 5.530 unit,” bebernya.
Selanjutnya, pada 2025 Kementerian Pertanian memberikan bantuan sebanyak 500 unit pompa dan baru didistribusikan sebanyak 100 unit.
“Sekarang kita ada dapat bantuan 500 unit. Kemarin kita ke Jakarta sudah dalam proses pendistribusian 100 unit pompa,” ujar Taufieq.