Home Berita Menziarahi Sumber-Sumber dan Agensi Berdirinya Indonesia

Menziarahi Sumber-Sumber dan Agensi Berdirinya Indonesia

Yudhie Haryono
Rektor Universitas Nusantara

Saat limbo, kita cari pijakan. Saat gempa, kita cari pegangan. Saat banjir, kita cari terobosan. Saat lemas, kita cari tenaga. Inilah motivasi kegiatan jenius ini.

Hidup itu, kata Chairil Anwar (1922-1949), “Ada yang berubah, ada yang bertahan. Karena zaman tak bisa dilawan. Tetapi yang pasti kepercayaan, kemerdekaan, kesejahteraan harus diperjuangkan.” Dalam rangka ini pula, kita menengok kembali para pahlawan yang telah merumuskan berdirinya negara ini demi: bersatu, berdaulat untuk adil dan makmur.

Terlebih, arti penting manusia bukan terletak pada apa yang diperoleh, melainkan apa yang sangat ia rindukan untuk diraih. Kita merindukan cita-cita dan cinta atas perealisasian nilai-nilai pancasila. Makin ke sini makin teryakini argumen keniscayaannya.

Dus, program dahsyat ini bertujuan untuk mengingat kembali, meneguhkan iman dan kecerdasan atau menyambungkan pemikiran kita ke pikiran para pahlawan Indonesia. Sebab, merekalah kreator hadir dan lahirnya Indonesia di semesta.

Secara etimologi, kata ziarah berasal dari bahasa arab yaitu dari wazan زَارَ – يَزُوْرُ yang bermakna “berkunjung menengok dengan rindu yang menggebu.” So, kerinduan itu kita buka kembali dengan pertanyaan serius, “apa sih pikiran mereka, apa motif mereka ingin merdeka, mereka mau apa jika sudah merdeka, bagaimana mereka merealisasikan cita dan mimpi itu?” Pasti enigmatik dan menarik.

Acara dikemas dalam dialog interaktif, dari tanggal 10/11 sampai dengan 10/12 yang dilaksanakan tiap hari Kamis jam 19.00wib. Pengantar dialog: Yudhie Haryono (Nusantara Centre) dan Setyo Hajar Dewantoro (Pusaka Indonesia). Hasilnya akan difilmkan dan disebarkan via kanal youtube jenius bangsa.

Tertarik? Ayok gabung dengan gemercik. Kita mau buat kelasnya yang unik. Semoga kalian ada waktu berderik-derik.(*)

Previous articleKepala Bakamla RI Lakukan Courtesy Call ke Pimpinan 1 BPK RI
Next articleSen, Nabi Kaum Miskin
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.